TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kota Lama Surabaya Bakal Jadi Pusat Pendidikan dan Penelitian Sejarah

Bakal dibagi empat zona

Suasana Kota Lama Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Kota Lama Surabaya bakal diresmikan pada Kamis (27/6/2024) mendatang. Kawasan ini nantinya tak cuma jadi tempat wisata yang dinikmati para pelancong saja, melainkan juga sebagai destinasi pendidikan hingga penelitian.

Kota Lama Surabaya sudah semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan, terutama pengunjung lokal. Di sini akan menjadi pusat wisata dan penelitian sejarah.

1. Jadi pusat wisata, pendidikan dan penelitian

Instagram

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, penataan kawasan Kota Lama yang dilakukan oleh pemkot saat ini, bukan sekadar untuk daya tarik wisata dan roda perekonomian di Kota Surabaya saja. Akan tetapi, juga untuk mengingat kembali sejarah peradaban Kota Surabaya yang terjalin erat dalam benang kebhinekaan.

“Penataan Kota Lama Surabaya ini, akan terus dikembangkan dan ditata. Tidak hanya sekadar segabai destinasi wisata heritage, tapi juga akan menjadi destinasi wisata pendidikan, wisata kuliner, dan juga wisata religi,” kata Irvan, Senin (23/6/2024). 

Baca Juga: 8 Tempat Les Privat Terbaik di Surabaya untuk Belajar Lebih Fokus

2. Kota Lama terdiri dari empat zona

Irvan menjelaskan, Kota Lama terdiri dari empat zona bagian. Yakni, zona Arab, Eropa, Melayu, dan Pecinan. Di zaman pendudukan Belanda, kawasan ini menjadi pusat pemerintahan, bisnis, hingga pertukaran budaya. Berbagai etnis pun berkumpul menjadi satu di kawasan ini. Mulai dari etnis Arab, Eropa, Madura, Melayu, Jawa, hingga Tionghoa. 

Maka dari itu, ia ingin, kawasan ini bukan sekadar menjadi jujukan wisata saja, akan tetapi juga sebagai tempat untuk mengingat kembali sejarah terbentuknya Kota Pahlawan. Dengan begitu, maka rasa gotong royong, toleransi, saling menghargai sesama, dan nilai kebhinekaan warga Kota Surabaya akan semakin erat.

“Kota Lama Surabaya adalah wadah peleburan berbagai budaya, di mana harmoni dan toleransi menjadi landasan utama kehidupan masyarakatnya. Di sini, perbedaan bukan menjadi pemisah, melainkan kekuatan pemersatu yang melahirkan kekayaan budaya tak ternilai,” jelas Irvan.

Irvan menambahkan, penataan kawasan wisata Kota Lama masih akan terus dikembangkan, sehingga masing-masing zona tersebut saling terintegrasi satu sama lain. Salah satunya adalah di zona Arab. Rencananya, zona ini akan dikembangkan menjadi kawasan “improvement area” atau menguatkan identitas wisata Religi Sunan Ampel sebagai “moslem friendly tourism”.

“Selain itu juga akan dilakukan pengelolaan dan konektivitas zona, sehingga terlihat hubungan yang harmoni antar budaya yang ada di kawasan tersebut,” tambahnya.

Berita Terkini Lainnya