TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gandeng KPI, Unesa Usul Buat Kampung Cerdas Bermedia

Program ini akan dijadikan tema dalam KKN Unesa

Unesa saat Focus Group Discussion Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi bersama KPI Pusat, Senin (31/5/2021). Dok. Istimewa.

Surabaya, IDN Times - Sebagai Ketua Riset Penyiaran untuk Jawa Timur, Universitas Negeri Surabaya mengusulkan pembentukan Kampung Cerdas Bermedia bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Program ini bertujuan untuk memberi edukasi literasi bermedia khususnya kepada warga di tingkat kampung.

Baca Juga: Hardiknas, Unesa Beri Pendidikan Gratis Anak Kru KRI Nanggala-402

1. Unesa kerja sama dengan KPI dalam riset penyiaran

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Bambang Yulianto,M.Pd menyampaikan bahwa konsep Kampung Cerdas Bermedia. Dok. Istimewa.

Usulan ini disampaikan oleh Unesa dalam Focus Group Discussion Riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi bersama KPI Pusat, Senin (31/5/2021). Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Bambang Yulianto,M.Pd menyampaikan bahwa konsep Kampung Cerdas Bermedia ini diinisiasi dari salah satu program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu menerapkan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satunya melalui pelaksanaan program KKN (Kuliah Kerja Nyata).

“Di Unesa, program KKN ini diwujudkan dalam berbagai tema, sehingga hasilnya lebih nyata  karena programnya lebih terfokus. Saya berinisasi ke depannya, ada pembentukan Kampung Cerdas Bermedia," ujar Bambang dalam siaran pers Humas Unesa, Selasa (1/6/2021).

2. Usul Kampung Cerdas Bermedia dalam KKN

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Surabaya, Prof. Dr. Bambang Yulianto,M.Pd mengusulkan konsep Kampung Cerdas Bermedia

Bambang menuturkan bahwa Kampung Cerdas Bermedia ini bisa diwujudkan melalui program KKN. Nantinya, Kampung Cerdas Bermedia akan dijadikan salah satu tema KKN sehingga mahasiswa mendampingi warga kampung untuk memberikan edukasi literasi bermedia dengan bijak.

"Misalnya, satu kabupaten dipilih 1-2 pelopor yang akan kita beri pendampingan tentang bagaimana mengonsumsi media secara cerdas, di sisi lain masyarakat juga dapat menangkal terjadinya serta tersebarnya hoaks,” tuturnya.

Baca Juga: MUI Minta KPI Setop Program Ramadan yang Tak Senonoh

Berita Terkini Lainnya