TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Baru 20 Persen, Seluruh Guru SD-SMP di Surabaya akan Divaksin COVID-19

Vaksinasi guru dilakukan bertahap

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rahmanita. IDN Times/Tarida Alif

Surabaya, IDN Times - Para guru jenjang SD dan SMP di Kota Surabaya mulai mendapatkan vaksinasi COVID-19. Saat ini, baru dua puluh persen dari total keseluruhan guru terdaftar yang menjadi prioritas vaksinasi.

1. Vaksinasi bagi guru sudah dimulai

Ilustrasi Penyuntikan Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan, vaksinasi bagi guru di Kota Surabaya sudah dimulai sejak Selasa (9/3/2021). Untuk tahap kali ini, yang menjadi prioritas adalah guru yang sudah atau hampir memasuki usia lansia.

"Vaksinasi bagi guru sudah mulai sejak kemarin. Saat ini yang diprioritaskan awal adalah mereka para guru yang sudah umur lansia," ujar Feny, sapaan akrab Febria, Rabu (10/3/2021).

2. Selanjutnya vaksinasi untuk dosen dan tokoh agama

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita saat memantau vaksinasi di RSUD dr.Soewandhi, Rabu, (24/2/2021). IDN Times/Fitria Madia

Sebelumnya, Pemkot Surabaya sudah melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan, pelayanan publik, dan lansia. Kini, giliran guru dan beberapa golongan lain seperti tokoh agama yang akan divaksinasi.

"Tinggal guru, dosen terus kemudian ulama, ada beberapa yang belum. Vaksin untuk guru saat ini kita ambil 20 persen dari jumlah (vaksin) yang ada," tutur Feny.

Baca Juga: Sempat Positif COVID-19, Wali Kota Depok dan Istri Akhirnya Vaksinasi

3. Seharusnya 25.422 guru yang terdaftar vaksinasi

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara. IDN Times/Dok. Istimewa

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menambahkan bahwa jumlah guru yang didaftarkan oleh Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk mendapatkan vaksin sekitar 25.422 orang. Jumlah tersebut terdiri dari guru jenjang SD dan SMP.

"Dari jumlah sekian itu, sekitar 20 persen yang menjadi prioritas awal," terang Febri.

Baca Juga: Jokowi Terbang ke Yogya dan Jawa Tengah Cek Vaksinasi Massal COVID-19

Berita Terkini Lainnya