Swab Ketiga, 54 Karyawan RRI Dinyatakan Negatif COVID-19
RRI tetap akan menutup kantornya hingga dua pekan mendatang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sebanyak 54 karyawan Radio Republik Indonesia Surabaya telah dinyatakan negatif dari paparan virus corona. Hal ini dipastikan usai mereka mendapatkan hasil negatif pada swab ketiga. Kepala Stasiun RRI Surabaya, Sumarlina mengatakan bahwa hasil ini menjadi kabar yang menggembirakan.
Sumarlina menjelaskan bahwa pada swab pertama, 54 dari 138 karyawan dinyatakan positif pada 26 Juni 2020. Mereka pun menjalani swab kedua pada 6 Juli lalu dan dinyatakan negatif. Sesuai aturan, mereka harus melakukan swab ketiga pekan lalu.
1. Sempat bingung karena hasil swab pertama tak kunjung muncul
Menurut Sumarlina swab pertama ini lah yang menjadi pangkal permasalahan, apalagi seluruh Karyawan sudah melakukan swab kedua yang hasilnya negatif. Sumarlina tidak tahu apakah data atau hasil swab pertama itu rusak atau tidak, namun demikian ia menyerahkan permasalahan ini pada Dinas Kesehatan Surabaya.
Sumarlina mengatakan terpaksa melakukan swab kedua lantaran pada hasil swab pertama tak kunjung keluar. Kemudian karena ada perbedaan hasil antara swab satu dan kedua, akhirnya sebanyak 54 karyawan di swab ulang karena berdasarkan hasil swab satu dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.
"Alhamdulillah kami mengucap syukur pada Allah SWT. Kami telah menerima hasil swab ketiga, hasilnya seluruh karyawan negatif. Kami berterimakasih pada Pemkot, Bu Risma, Dinkes Surabaya dan BNPB telah memfasilitasi kami. Ini semakin menguatkan kita karena hasil sebelumnya yakni swab kedua juga negatif," ungkap Sumarlina, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (18/7/2020). Dua hasil negatif yakni swab kedua dan ketiga ini, sekaligus mengkonfirmasi kebingungan data yang terjadi pada swab pertama, yang menyebut 54 pegawai RRI positif.
Baca Juga: Klaster Pekerja Media di Surabaya, Lebih dari 50 Orang Terpapar
Baca Juga: Klaster-klaster COVID-19 di Surabaya, Mulai Pabrik hingga Sekolah