TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSUD Tulungagung Pantau Kondisi Bayi Kembar Siam Pasca Operasi

Satu bayi meninggal dunia

RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Tim RSUD dr Iskak Tulungagung terus memantau perkembangan bayi kembar siam Arselo, usai menjalani operasi pemisanan di RS dr Soetomo Surabaya beberapa waktu lalu. Dalam proses tersebut kembarannya Arsenio meninggal dunia karena mengalami henti jantung saat operasi berlangsung.

1. Terus lakukan komunikasi dengan RS dr Soetomo Surabaya

Wakil Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Zuhrotul Aini mengatakan terus berkoordinasi dengan Tim Kembar Siam RS dr Soetomo Surabaya, guna memantau perkembangan kesehatan bayi Arselo. Informasi terkini, bayi Arselo sudah semakin membaik, bahkan sudah tidak lagi menggunakan alat bantu ventilator, dan sudah bisa minum secara mandiri seperti seusianya.

"Alhamdulillah perkembangan pasca operasi pemisahan terus membaik, kita terus lakukan pemantuan," ujarnya, Rabu (21/8/2024).

Baca Juga: Operasi Bayi Kembar Siam Tulungagung, Satu Meninggal Dunia

2. Empat bulan menjalani perawatan di Tulungagung

Bayi kembar siam dempet pantat yang dilahirkan pada 17 April 2024 di RS Bhayangkara Tulungagung ini awalnya direncanakan bakal menjalani operasi pemisahan pada usia 8 bulan. Selama 4 bulan terakhir tim dari RSUD dr Iskak terus memantau kondisi perkembangan bayi tersebut. "Alhamdulillah selama empat bulan ini kondisinya baik walaupun ada gangguan kesehatan namun bisa teratasi, " terangnya.

3. Meninggal karena alami henti jantung saat operasi

Namun pada awal Agustus, pihaknya mendapati pelemahan syaraf kedua tungkai bayi Arsenio. Guna menindaklanjuti hal itu pihaknya berkoordinasi dengan tim RS dr Soetomo Surabaya, guna melakukan pemeriksaan MRI pada bagian pantat bayi yang dempet tersebut. Hasilnya mereka merujuk bayi kembar siam ini ke RS dr Soetomo surabaya pada tanggal 13 Agustus malam. Kondisi bayi Arsenio semakin menurun karena mengalami gangguan pernafasan. Kondisi tersebut yang membuat proses operasi pemisahan harus dilakukan secepatnya. Namun saat operasi bayi Arsenio mengalami henti jantung dan meninggal dunia. "Jadi karena kondisi kesehatan akhirnya dilakukan operasi pemisahan, saat proses operasi bayi Arsenio mengalami henti jantung, tim sudah berupaya menyelamatkan keduanya," tuturnya.

Verified Writer

Bramanta Pamungkas

orang biasa peternak kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya