TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Ada Kompetisi Internal Lagi, PWNU Jatim Komitmen Dukung Gus Yahya

Mereka juga akan ajukan pembahasan soal crypto di Muktamar

Gus Yahya saat menggelar konferensi pers di PWNU Jatim, Sabtu (16/10/2021). Dokumentasi Istimewa

Surabaya, IDN Times - PWNU Jawa Timur (Jatim) bertekad untuk memenangkan KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum (Ketum) PBNU dan KH Miftachul Akhyar menjadi Rais Aam PBNU pada Muktamar ke-34 NU di Lampung. Meski, usulan pemilihan dengan metode Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) ditolak.

1. Komitmen dukung Gus Yahya dan Kiai Mifta

Mahfud MD dan Kiai Mifta saat dialog ke Bangkalan. Dok. Humas Polda Jatim.

Wakil Ketua PWNU Jatim, Abdussalam Shohib mengatakan, pihaknya sudah tak lagi bicara tentang kontestasi. Menurut dia, PWNU Jatim dan PCNU se-Jatim sudah sepakat mendukung Gus Yahya--sapaan karib KH Yahya Cholil Staquf- menjadi Ketum PBNU dan Kiai Mifta menjadi Rais PBNU.

"Kontestasi di PWNU (Jatim) selesai. Kita tak lagi bicara personal tapi kita tetapkan bersama PCNU se-Jatim. PWNU punya SK yang mengikat secara organisasi," kata dia.

Baca Juga: Muktamar NU ke-34 Ditunda karena Ada PPKM Level 3 di Akhir Tahun

2. Usulkan putusan Bahtsul Masail NU Jatim kalau kripto haram

Ilustrasi Logo NU (Nahdlatul Ulama) (Dok. ANTARA News)

Tak hanya dukungan, kata Gus Salam--sapaan karib KH Abdussalam Shohib-, pihaknya juga akan mengusulkan beberapa hal yang telah dibahas oleh PWNU Jatim. Misalnya, dalam Bahstul Massail NU Jatim memutuskan bahwa kripto haram.

"PWNU tetapkan (kripto) tidak sah untuk alat pembayaran. Kita perjuangkan hasil putusan kripto juga ditetapkan di muktamar," katanya.

Baca Juga: Twibbon Muktamar NU ke-34, Tautan, dan Cara Unduh

Berita Terkini Lainnya