TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Kronologi Temuan Klaster Sampoerna Versi Pemprov Jatim

Benarkan kalau Dinkes Surabaya turut andil

Ketua Tim Gugus Tugas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi. Dok.IDN Times/Istimewa

Surabaya, IDN Times - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur (Jatim) dr. Joni Wahyuhadi menjelaskan kronologi temuan pekerja terinfeksi SARS CoV-2 di pabrik rokok Sampoerna, Rungkut, Surabaya. Dia membenarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya ikut andil menangani kasus ini.

"Dinkes Kota Surabaya ke Sampoerna itu memang, dan memang betul," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu malam (2/5).

1. Pada 28 April Sampoerna datang ke Grahadi ceritakan temuan dugaan COVID-19

Ilustrasi virus corona. pixabay.com/blendertimer

Tapi, manajemen PT HM Sampoerna Tbk justru datang ke Gedung Negara Grahadi pada 28 April lalu. Joni sendirilah yang menemui langsung manajemen perusahaan, kemudian mendengarkan kronologi terkait adanya dugaan penyebaran COVID-19 di pabrik. Pada pertemuan itu, Joni juga melakukan pemetaan.

"Kronologinya seperti yang disampaikan ibu gubernur (Khofifah) kemarin. Jadi sampai ada yang opname, sampai ada yang sudah di-PCR mandiri dan hasilnya belum keluar sampai sekarang, sedang kami bantu untuk mencari. Sampai hari ini (Sabtu) saya ditugaskan gubernur juga belum ketemu," katanya.

"Sehingga mereka mungkin juga harus dibantu, makanya tanggal 28 April itu manajemen Sampoerna datang ke Grahadi," dia menambahkan.

Baca Juga: Dua Karyawan Meninggal, Sampoerna Karantina Produk Rokoknya 5 Hari

2. Usai kantongi kronologi dari Sampoerna, pemprov ajak diskusi pemkot

Ilustrasi virus corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Setelah masalahnya sudah teridentifikasi, pihaknya melakukan diskusi dengan Kepala Dinas Kesehatan Surabaya dr Febria Rachmanita. Joni mencocokkan data dan informasi yang diterima dari manajemen perusahaan rokok, sekaligus menanyakan penanganan apa yang sudah dilakukan pemkot.

"Oke bu Febri, kalau begitu ayo kita tangani bareng- bareng karena ini problem besar. Akhirnya kami arahkan demikian itu," ucap Joni.

"Sebetulnya kota di-back up provinsi, jadi penanganannya harus bareng-bareng begitu. Jangan merasa yang paling benar, tidak ada yang paling benar mengenai COVID-19 ini, yang paling benar Tuhan Yang Maha Kuasa," dia melanjutkan.

3. Saat ini terdapat 34 pekerja Sampoerna yang positif COVID-19

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Terkait update penanganan klaster pabrik rokok, 34 pekerja PT HM Sampoerna Tbk dipastikan terinfkesi COVID-19. Mereka yang semula ditempatkan di hotel, kini dirujuk ke ruang isolasi rumah sakit. Tujuannya memastikan bahwa mereka yang positif tersebut mendapat perawatan maksimal.

“Yang dari Sampeorna kemarin diketahui sudah poitif, kami pindahkan ke rumah sakit. Ada dua rumah sakit yang dipakai Sampoerna,” kata Joni.

Pemprov dan manajemen Sampoerna sempat kesulitan mencari rumah sakit. Ada satu yang sebenarnya memiliki kapasitas cukup banyak, yakni Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur. Namun tidak memungkinkan dipindah ke sana, karena pasien positif Sampoerna seluruhnya perempuan. Sedangkan di Rumah Sakit Jiwa Menur, mayoritas yang dirawat adalah laki-laki.

Baca Juga: Disebut Khofifah Lambat Tangani Klaster Sampoerna, Pemkot Membantah

Berita Terkini Lainnya