Distan Jatim Angkat Bicara soal 'Pedasnya' Harga Cabai
Panen raya diperkirakan akan terjadi pada April-Mei
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur (Jatim), Hadi Sulistyo mengatakan, melonjaknya hargai cabai disebabkan luasan lahan yang sedang panen pada Januari relatif rendah. Kondisi ini akan bertahan sampai Maret. Sementara panen raya cabai diprediksi akan berlangsung pada April-Mei.
Pada hari Kamis (25/2/2021), laman Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur (Siskaperbapo) mencatat harga cabai rawit masih di kisaran Rp89.227 per kilogram, cabai keriting Rp47.853 per kilogram, dan cabai besar Rp38.300 per kilogram.
Baca Juga: 9 Resep Kreasi Lauk dengan Bumbu Dasar Cabai Hijau, Pedasnya Nampol
1. La Nina juga mempengaruhi produksi petani
Selain luasan panen, naiknya harga cabai juga dipicu masa tanam yang mundur pada periode 2020/2021. Mundurnya masa tanam ini lantaran petani mempertimbangkan musim penghujan saat ini berada pada kondisi La Nina atau jumlah curah hujan cukup tinggi.
La Nina juga menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir. Hal itu berpotensi mengancam sektor pertanian. Kemudian kewaspadaan terhadap Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT), mengingat musim hujan memiliki kelembaban tinggi untuk pertumbuhan OPT.
“Peningkatan monitoring perkembangan cuaca melalui koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat,” kata dia.
Baca Juga: Harga Cabai di Jatim Masih 'Pedas', Ini Faktornya