Harga Cabai di Jatim Masih 'Pedas', Ini Faktornya

Yang hobi makan geprek, tahan dulu

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur (Jatim), Drajat Irawan mengakui bahwa hargai cabai semakin 'pedas'. Dia menyebut harga cabai rawit Rp87 ribu, cabai keriting Rp45 ribu dan cabai besar Rp36 ribu per kilogram.

Sementara, di laman Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur (Siskaperbapo), hari ini, harga cabai rawit masih di kisaran Rp89.294 per kilogram, cabai keriting Rp46.896 per kilogram, dan cabai besar Rp37.290 per kilogram. 

1. Hujan bikin produksi cabai turun, distribusi ke pasar juga melambat

Harga Cabai di Jatim Masih 'Pedas', Ini FaktornyaIlustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Drajat mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi naiknya hargai cabai, terutama jenis rawit. Menurutnya, hujan yang menjadikan kendala. Produksi dari petani menurun dan distribusi cabai pun telat. Sehingga ketersediaannya di pasar tipis. Padahal permintaan masih normal, ini yang mengakibatkan harganya merangkak naik.

"Harga terbangun dari ketersediaan yang terbangun dari sektor ketersediaan, ini yang menyebabkan distribusi ke pasar-pasar belum banyak, harga naik karena dulunya ada hambatan hujan, itu kira-kira," ujarnya, Rabu (24/2/2021).

Baca Juga: Cabai Rawit Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Jember Selama Januari

2. Harga cabai di pusat peroduksi diklaim mulai turun

Harga Cabai di Jatim Masih 'Pedas', Ini FaktornyaIlustrasi Pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pemasok cabai di Jatim, kata Drajat, berasal dari beberapa wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Kediri dan Bojonegoro. Di daerah-daerah tersebut, kata dia, harga cabai mulai turun. Diharapkan harga tersebut kembali normal lagi.

"Data dari sentral hari Selasa (23/2/2021), cabai merah besar di sentral itu sudah Rp30 ribu, kritingnya Rp43 ribu dan rawit ada yang Rp77-79 ribu," ungkapnya.

3. Upaya di tingkat hulu sangat perlu untuk normalkan kembali harga cabai

Harga Cabai di Jatim Masih 'Pedas', Ini FaktornyaIlustrasi pasar tradisional. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Terkait solusi, Drajat tak bisa menjelaskan lebih jauh. Dia justru menanyakan upaya apa saja yang sudah dilakukan di tingkat hulu, artinya di tingkat petani cabainya. "Apakah dilakukan rekayasa dengan sedemikian rupa? Kami lihat nanti, biasanya kan tidak lama karena beberapa daerah hujannya agak reda biasanya sudah normal, nah itu urusannya pertanian ya," pungkasnya.

Baca Juga: Harga Cabai di Malang Tembus Rp90 Ribu per Kg

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya