TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Joki Skripsi di Banyuwangi, Ada yang Ngaku 'Bermitra' dengan Dosen

Joki skripsi lahir dari alumni-alumni itu sendiri

Ilustrasi membuat abstrak skripsi (Pexels.com/Fauxels)

Banyuwangi, IDN Times – Belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial perihal maraknya joki pembuatan skripsi di lingkungan kampus. Keberadaan joki ini menjadi jalan pintas bagi para mahasiswa. Lalu seberapa marak penggunaan joki skripsi di lingkungan kampus di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur?

1. Banyak yang jadi joki skripsi di Banyuwangi, ada juga joki yang mengaku bersekongkol dengan dosen

FT (34), seorang joki di salah satu kampus swasta di Banyuwangi mengakui keberadaan jasa pembuatan skripsi yang masih langgeng hingga saat ini. Menurutnya, populasi joki di Banyuwangi cukup banyak. Ia juga membenarkan informasi adanya variasi paket yang ditawarkan kepada calon konsumen. Ekstremnya, beberapa joki bahkan melibatkan dosen di kampus itu sendiri.

"Beberapa malah komunikasi dengan dosennya itu. Lobi-lobi lah, dia dapat bagian juga. Sehingga skripsinya nanti dimudahkan, tinggal setor acc, setor acc. Tidak banyak revisi," ungkap FT, kepada IDN Times, Kamis (1/8/2024).

Dibeberkan FT, nominal yang dibagi dengan dosen itu sendiri juga bervariasi. Mulai dari Rp1 juta hingga Rp3 juta, tergantung dengan lobi-lobi kepada dosen tersebut. Lebih ekstrem lagi, meskipun sedikit dan tertutup, menurut FT ada dosen yang bahkan menjadi pelaku joki itu sendiri.

2. Mencari pengguna jasa joki skripsi tidak susah

Menurut FT, mencari klien juga tak susah. Salah satunya sang dosen dengan sengaja mempersulit mahasiswa saat bimbingan. Dengan banyaknya revisi, dosen tersebut ingin si mahasiswa merasa lelah dan bosan. Kemudian berharap segera selesai dengan mudah. Setelah itu, pelan-pelan dosen tersebut akan mulai membuka obrolan terkait joki skripsi.

"Selama 4 tahun dosen ini kan tahu karakter mahasiswanya. Yang mana kira-kira yang mungkin ditawari joki. Itu beneran ada, saya saksinya. Saya tidak sebut namanya, ya mungkin itu ceperan beliaunya," katanya.

FT mengaku, ia sudah menjadi joki skripsi sejak tahun 2013 lalu. Ia bahkan masih ingat siapa mahasiswa pertama yang menggunakan jasanya. Padahal di tahun tersebut, baik konsumen maupun FT merupakan mahasiswa satu angkatan di kampus yang sama.

"Dulu saya ambil harga Rp2,5 juta. Wes lengkap itu, dari awal sampai tuntas. Ya buat ceperan saya juga tujuannya," jelasnya.

Baca Juga: 3 Keuntungan Selesaikan Kuliah Tanpa Bantuan Joki, Kualitas Juara

Berita Terkini Lainnya