TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ujung Kepemimpinan Sutiaji Disambut Demonstrasi Mahasiswa

Mahasiswa menyampaikan 13 tuntutan pada Wali Kota Malang

Aksi mahasiswa di depan Kantor Balai Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Wali Kota Malang, Sutiaji akan memasuki akhir kepemimpinannya pada Minggu (24/9/2023). Ia kemudian akan digantikan oleh Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang.

Menjelang akhir masa jabatannya, ratusan mahasiswa dari berbagai kampus berdemonstrasi di depan Balai Kota Malang. Mereka menagih berbagai janji pria asal Lamongan ini yang belum sempat terpenuhi. Terpantau para mahasiswa sudah memadati Jalan Tugu yang ada di Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang sejak pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: KPU Kabupaten Malang Ajukan Anggaran Pilkada Rp105 Miliar

1. Mahasiswa berdemo di depan Balai Kota Malang menuntut janji Sutiaji

Aksi mahasiswa di depan Kantor Balai Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus memadati depan Balai Kota Malang. Aksi mereka tumpah ruah dengan kegiatan Pesta Rakyat bertajuk 'Rutam Nuwus Kera Ngalam' yang merupakan pesta penutupan akhir masa jabatan Sutiaji sebagai Wali Kota Malang. Aksi mahasiswa ini sontak jadi tontonan warga yang awalnya ingin menikmati aneka jajanan dalam bazar makanan di Jalan Gajahmada Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang pada Jumat (22/9/2023).

"Kita melakukan aksi hari ini dikarenakan ada banyak janji dari Bapak Sutiaji selaku Wali Kota Malang yang belum terpenuhi. Tapi beliau ingin menanggalkan jabatannya begitu saja," terang Koordinator BEM Malang Raya, Abi Naga Parawansa.

Ia menyampaikan jika hari ini setidaknya ada 200 mahasiswa yang hadir untuk menagih janji-janji Sutiaji. Mereka terdiri dari beberapa elemen mahasiswa dari kampus UMM, Polinema, Unikama, Unisma, Uniga, Unida, UM, UB, Universitas Wisnuwardhana.

2. Para mahasiswa menyampaikan 12 tuntutan pada Sutiaji

Aksi mahasiswa di depan Kantor Balai Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Para mahasiswa menyampaikan 12 tuntutan pada pemerintah diantaranya adalah mendesak pemerintah dan aparat untuk menangkap dan mengadili seluruh aktor dan pelaku di balik layar Tragedi Kanjuruhan. Menuntut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menjadikan Tragedi Kanjuruhan sebagai peringatan yang harus diperingati setahun sekali. Mendesak Pemerintah Kota Malang untuk membersamai secara tindakan untuk keluarga korban Tragedi Kanjuruhan terhadap tuntutan hukum dalam Laporan Model B.

Kemudian mendesak Pemerintah Kota Malang untuk memanggil aparat kepolisian untuk tidak melakukan tindakan represifitas kepada masyarakat. Menuntut Pemerintah Kota Malang untuk menindak tegas para pelaku pelecehan dan kekerasan seksual di ruang lingkup akademik serta membantu menjamin korban tetap mendapatkan hak akademiknya. Menuntut Pemerintah Kota Malang untuk melakukan revitalisasi terhadap ruang terbuka hijau di kota malang.

Selanjutnya menuntut Pemerintah Kota Malang melakukan transparansi dalam bentuk publikasi laporan penggunaan dana revitalisasi ruang terbuka hijau. Menuntut Pemerintah Kota Malang dan Dishub Kota Malang melakukan pembaharuan terhadap manajemen parkir di Kota Malang serta menindak tegas parkir liar. Menuntut Wali Kota Malang merealisasikan segala kebijakan yang belum selesai di Kota Malang kepada PJS pengganti Wali Kota yang akan datang.

Mendesak Wali Kota Malang untuk melakukan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas tidak tercapainya janji. Mendesak Pemerintah Kota Malang untuk melakukan pemberdayaan terhadap UMKM di Kota Malang. Dan menuntut pemerintah untuk hadir dan menyelesaikan segala bentuk kekerasan fisik dan psikologis serta mengembalikan hak atas tanah dan rasa kemanusiaan di Rempang, Batam, serta kasus serupa yang terjadi di Dago, Bandung.

Baca Juga: 5 Perbedaan Malang dan Batu yang Sering Dianggap Satu Wilayah

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya