TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unair Gelar ICAS ke-13, Gabungan Konferensi dan Festival

Kolaborasi multidisipliner.

Konferensi pers pelaksanaan the 13th International Convention of Asia Scholars (ICAS) Sabtu (27/07/2024). (IDN Times/Myesha Fatina Rachman)

Surabaya, IDN Times - Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroads (AIIOC) menggelar The 13th International Convention of Asia Scholars (ICAS). Dalam acara ini, UNAIR mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah penyelenggara, menghadirkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam salah satu konferensi internasional terbesar yang berfokus pada kajian Asia.

Konferensi ini dijadwalkan berlangsung dari 28 Juli hingga 1 Agustus 2024 dan akan melibatkan sekitar 1.500 partisipan dan pengamat dari seluruh dunia. Menurut catatan, peserta berasal dari 66 negara dan lebih dari 500 universitas. Acara ini akan mencakup berbagai kegiatan, termasuk diskusi yang akan diadakan di kampus, dengan sekitar 360 panel diskusi. ICAS memberikan platform bagi peserta untuk berbagi penelitian dan ide-ide mereka, serta berinteraksi dengan komunitas global dalam berbagai bidang studi terkait Asia.

1. Bertemakan "Crossways of Knowledge."

Tema besar yang diangkat dalam The 13th International Convention of Asia Scholars (ICAS) adalah "Crossways of Knowledge." Tema ini mencerminkan pertemuan berbagai bidang pengetahuan yang bersifat multidisipliner, di mana informasi dari berbagai disiplin ilmu bertemu dan berinteraksi.

"Sehingga tema besar yang diangkat adalah Crossways of Knowledge, jadi ini adalah sebuah silang pengetahuan di situ. Dimana seperti multidisciplinary berbagai info bertemu dan yang lebih menarik lagi adalah ICAS ini bentuknya adalah non-traditional conference, jadi dia menggabungkan antara konsep konferensi dan festival," ujar Lina Puryanti selaku direktur AIIOC. 

ICAS (International Convention of Asia Scholars) adalah salah satu konferensi internasional terbesar di dunia yang berfokus pada kajian Asia. Didirikan oleh IIAS (International Institute for Asian Studies). Pada edisi ke-13 yang akan diadakan di Surabaya, Universitas Airlangga melalui AIIOC (Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroad) akan bekerja sama dengan IIAS sebagai tuan rumah.

Baca Juga: 7 Menu Terenak di Airlangga Food Point Kampus B Unair

2. Alasan pemilihan Kota Surabaya sebagai tuan rumah

Lina menjelaskan bahwa AIIOC (Airlangga Institute of Indian Ocean Crossroad) dibentuk melalui kolaborasi antara empat rumpun keilmuan yang berbeda tetapi saling terhubung, yaitu Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) di Universitas Airlangga.

Ia juga menjelaskan alasan utama pemilihan Surabaya sebagai lokasi penyelenggaraan ICAS ke-13. Surabaya dipilih karena memiliki sejarah yang sangat kaya dan erat kaitannya dengan Asia. Kota ini telah menjadi pusat perdagangan dan interaksi budaya selama berabad-abad, menjadikannya tempat yang ideal untuk menyelenggarakan konferensi yang berfokus pada kajian Asia.

Pelaksanaan ICAS tidak hanya dikelola oleh panitia dari universitas, tetapi juga melibatkan panitia dari masyarakat lokal, seperti yang dituturkan oleh Lina. Ini untuk memastikan bahwa acara tersebut tidak hanya dilihat sebagai sesuatu yang datang dari luar, tetapi sebagai bagian dari komunitas itu sendiri. Beberapa bulan sebelum acara, telah dilakukan persiapan bersama, seperti menyiapkan kampung Plampitan di Peneleh sebagai bagian dari rangkaian acara.

Verified Writer

Myesha Fatina Rachman

when life is like a lemon, just make a lemonade

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya