Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengulik OOTD Baju Adat Cagub-Cawagub Jatim di Debat Perdana 

Ketiga paslon cagub-cawagub Jatim yang mengenakan pakaian adat dalam debat perdana di Graha Unesa, Jumat (18/10/2024). Instagram/kpu_jatim
Ketiga paslon cagub-cawagub Jatim yang mengenakan pakaian adat dalam debat perdana di Graha Unesa, Jumat (18/10/2024). Instagram/kpu_jatim

Ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur telah menyelesaikan debat perdana pada Jumat (18/10/2024) malam di Graha Unesa.

Ketiga paslon yaitu Luluk-Lukman, Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans, menyampaikan gagasannya dalam debat bertema Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mewajibkan semua paslon memakai baju adat khas Jatim dalam debat perdana kali ini. Ketiga paslon diketahui memakai baju adat khas Jatim dari daerah yang berbeda-beda yang menambah keragaman debat kali ini. Berasal dari mana saja baju adat yang dipakai cagub-cawagub Jatim dalam debat perdana? Berikut informasi lengkapnya. 

1. Luluk-Lukman padukan baju khas Madura-Jombang-Lamongan

Pasangan Luluk-Lukman dalam debat perdana Pilgub Jatim 2024 di Graha Unesa. Instagram/kpu_jatim
Pasangan Luluk-Lukman dalam debat perdana Pilgub Jatim 2024 di Graha Unesa. Instagram/kpu_jatim

Luluk Nurhamdiah dan Lukmanul Khakim Cagub-Cawagub nomor urut 1 yang tiba di lokasi debat paling awal tampak serasi dengan baju adat yang dikenakan. Lukman memakai baju adat khas Lamongan, yang merepresentasikan daerah asalnya. Ia mengenakan beskap khas Lamongan berwarna hitam dengan aksesoris bros. Penampilannya kian lengkap dengan udeng dan sembong motif Batik Singomengkok khas Lamongan.

Sementara Luluk tampil ceria dengan setelan kebaya yang memadukan Jombang dan Madura. Kebaya berwarna ungu dengan payet bunga berpadu sempurna dengan jarik batik berwarna senada. Ditambah aksesoris selendang batik yang menjuntai di bajunya, membuat kesan feminin makin terpancar. Tak lupa hijab turban yang menjadi ciri khasnya.

2. Khofifah-Emil pakai baju adat Madura-Tengger

Pasangan Khofifah-Emil saat tiba di Graha Unesa untuk mengikuti debat perdana Pilgub Jatim 2024. Instagram/kpu_jatim
Pasangan Khofifah-Emil saat tiba di Graha Unesa untuk mengikuti debat perdana Pilgub Jatim 2024. Instagram/kpu_jatim

Paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak tampil elegan dengan dresscode atasan berwarna hitam. Khofifah tampil dengan atasan kebaya kutu baru berwarna hitam dengan sentuhan warna emas. Sementara untuk bawahan ia memilih jarit batik. Khofifah mengaku ia mengenakan baju daerah khas Sumenep, Madura.

Emil malam itu sukses mencuri perhatian dengan pakaian khas suku Tengger, Bromo. Ia memakai sarung yang identik dengan suku Tengger. Suami Arumi Bachsin ini memakai sarung bergambar Gunung Bromo. Bawahan ini dipadukan dengan beskap dan kopiah hitam. Pasangan petahana ini saling melengkapi dengan unsur pantai dan gunung dalam pakaian daerah yang dikenakannya.

3. Risma-Gus Hans pilih busana Cak Ning dan Beskap

Pasangan Risma-Gus Hans saat menyampaikan gagasannya dalam debat perdana Pilgub Jatim 2024 di Graha Unesa. Instagram/kpu_jatim
Pasangan Risma-Gus Hans saat menyampaikan gagasannya dalam debat perdana Pilgub Jatim 2024 di Graha Unesa. Instagram/kpu_jatim

Selanjutnya yaitu pasangan Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans sebagai paslon nomor urut 3. Keduanya turun dari mobil yang sama pada malam kemarin. Sambil menenteng sejumlah dokumen, Risma memakai baju tradisional Surabaya yang kerap dipakai Cak dan Ning. Ia memakai setelan kebaya berwarna hijau muda.

Sementara Gus Hans memakai setelan beskap berwarna hitam yang diakuinya dibeli di Pasar Atom Surabaya. Penampilannya dilengkapi dengan kopiah hitam yang menjadi ciri khas pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang ini.

Sangat beragam bukan pakaian adat yang dipakai oleh ketiga paslon dalam debat perdana Pilgub Jatim kali ini? Semoga ketiganya dapat berkontestasi dengan jujur adil, demi terciptanya demokrasi di Jawa Timur yang lebih baik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
dhafintya noorca
Editordhafintya noorca
Follow Us