8 Novel Berlatar Gurun Pasir, Ceritanya Menegangkan!

Cerita berlatar gurun pasir sering kali menawarkan petualangan yang penuh ketegangan dan misteri. Lanskap gurun yang tandus, dengan panas menyengat dan pasir yang membentang sejauh mata memandang, memberikan latar unik yang menambah intensitas pada kisah para tokohnya.
Dari perjuangan hidup hingga pencarian spiritual, setiap novel menawarkan pengalaman yang membawa pembaca ke dalam dunia penuh intrik dan ketegangan di tengah teriknya gurun pasir. Kisah-kisah ini menghadirkan konflik, keberanian, dan daya tahan manusia, yang menyatu dalam atmosfer gurun yang ekstrem. Berikut adalah 8 novel dengan kisah yang menegangkan yang berlatar gurun pasir.
1. Dune - Frank Herbert

Karya Frank Herbert ini berpusat pada planet gurun Arrakis, satu-satunya sumber melange atau rempah-rempah, zat langka yang memperpanjang hidup, memberi kekuatan psikis, dan memungkinkan perjalanan antarbintang. Kisah ini mengikuti Paul Atreides, pewaris keluarga bangsawan yang diberikan tanggung jawab atas Arrakis oleh Kaisar.
Namun, keputusan ini memicu konflik politik yang mematikan antara keluarga Atreides dan musuh bebuyutan mereka, House Harkonnen, yang bertekad merebut kembali kendali atas planet kaya rempah tersebut.
Setelah pengkhianatan yang menghancurkan, Paul dan ibunya, Lady Jessica, terdampar di gurun dan akhirnya bergabung dengan kaum Fremen, penduduk asli Arrakis yang memiliki pengetahuan mendalam tentang gurun.
Di tengah perjuangan untuk bertahan hidup, Paul menyadari bahwa ia memiliki kemampuan luar biasa dan mungkin adalah Kwisatz Haderach, sosok mesianik yang dinanti-nantikan. Dengan kepemimpinan Paul, kaum Fremen mempersiapkan pemberontakan untuk melawan penjajahan dan eksploitasi kekayaan alam mereka.
2. Desert Solitaire - Edward Abbey

Di buku ini, Abbey menggambarkan keindahan dan kesunyian gurun, serta refleksi pribadinya tentang alam, kehidupan, dan kemanusiaan. Abbey menyajikan berbagai pengalaman langsung, mulai dari menghadapi cuaca ekstrem hingga pertemuan dengan satwa liar, semuanya dengan sudut pandang yang penuh kritik terhadap modernisasi dan komersialisasi alam.
3. Thirst - Varsha Bajaj

Thirst karya Varsha Bajaj adalah novel yang menggambarkan krisis air di India melalui mata seorang gadis remaja bernama Minni. Minni tinggal di kawasan miskin di Mumbai, di mana akses air bersih sangat terbatas, dan keluarganya harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-harinya, Minni harus mengantre panjang di bawah terik matahari demi beberapa ember air, suatu perjuangan yang tidak hanya melelahkan secara fisik tetapi juga penuh risiko.
Ketika Minni secara tidak sengaja mengetahui bahwa air di lingkungannya dicuri oleh kelompok korup yang memanfaatkan warga miskin, dia terjebak dalam dilema moral dan bahaya besar.
4. A Map of Salt and Stars - Zeyn Joukhadar

A Map of Salt and Stars karya Zeyn Joukhadar adalah novel yang menggabungkan kisah fiksi sejarah dan realitas kontemporer, berpusat pada perjalanan seorang gadis Suriah bernama Nour yang terpaksa meninggalkan rumahnya setelah perang melanda kota mereka.
Bersama ibu dan saudara-saudaranya, Nour memulai perjalanan pengungsian melintasi Timur Tengah dan Afrika Utara, mencoba menemukan keselamatan di tengah ancaman yang selalu mengintai.
Dalam perjalanan tersebut, Nour mengenang cerita rakyat tentang Rawiya, seorang penjelajah dari abad ke-12 yang menjadi murid seorang ahli peta terkenal.
Rawiya melakukan perjalanan melalui gurun untuk menemukan peta dunia dan melawan berbagai bahaya. Dengan kisah Rawiya sebagai inspirasi, Nour menemukan kekuatan dan harapan dalam menghadapi cobaan yang ia alami.
5. The Red Tent - Anita Diamant

Novel ini menyoroti kisah para perempuan dari zaman Alkitab, khususnya Dinah, putri Yakub dan Lea, yang hanya disebutkan secara singkat dalam Kitab Kejadian. Lewat sudut pandang Dinah, novel ini menggali kehidupan perempuan dalam komunitas suku kuno, dengan fokus pada tenda merah, sebuah tempat para wanita berkumpul selama menstruasi, melahirkan, dan merayakan ikatan mereka.
Di tempat ini, Dinah belajar tentang cinta, persahabatan, dan kebijaksanaan dari ibu-ibu serta bibi-bibinya. Seiring dengan pertumbuhannya, Dinah mengalami suka dan duka dalam cinta serta pernikahan yang mengubah hidupnya. Namun, tragedi besar terjadi yang menyebabkan ia harus meninggalkan keluarganya dan menata kembali hidupnya di tanah asing.
6. The Stars My Destination - Alfred Bester

The Stars My Destination karya Alfred Bester adalah novel fiksi ilmiah yang mengikuti perjalanan seorang tokoh bernama Gully Foyle, seorang pekerja luar angkasa yang terjebak di dalam kapal angkasa yang hancur.
Ketika dia melihat bahwa ada peluang untuk diselamatkan, namun tidak ada yang datang untuk membantunya, rasa marah dan dendam yang mendalam muncul dalam dirinya. Setelah akhirnya diselamatkan, Foyle bertekad untuk membalas dendam kepada mereka yang mengabaikannya.
Foyle kemudian menemukan kemampuannya untuk jaunt, yaitu kemampuan untuk berpindah tempat secara instan, yang membawanya dalam perjalanan melintasi galaksi. Selama pencariannya, dia berubah dari sosok yang penuh kemarahan menjadi seorang individu yang lebih kompleks, menelusuri dunia baru dan menghadapi berbagai tantangan serta intrik.
7. Desert God - Wilbur Smith

Karya Wilbur Smith ini adalah novel petualangan yang merupakan bagian dari seri Ancient Egypt yang mengikuti kisah Taita, seorang pria terpelajar dan terampil yang bekerja sebagai penasihat dan ahli strategi untuk raja Mesir kuno. Dalam novel ini, Taita dihadapkan pada serangkaian tantangan dan intrik politik ketika kekuasaan Mesir terancam oleh invasi dari luar dan konflik internal di kerajaan.
Cerita ini berlangsung di tengah latar belakang gurun yang megah dan kekayaan budaya Mesir kuno, di mana Taita berusaha melindungi tanah airnya dan mengungkap konspirasi yang mengancam stabilitas kerajaan.
Dia menggunakan kecerdasan, keahlian dalam taktik militer, dan pengetahuan tentang obat-obatan untuk mengatasi berbagai rintangan dan menjaga keselamatan raja serta rakyatnya. Selama perjalanan ini, Taita juga terlibat dalam kisah cinta yang rumit dan perjuangan untuk menemukan tempatnya di dunia yang penuh ketidakpastian.
8. Cities of Salt - Abdelrahman Munif

Cities of Salt karya Abdelrahman Munif adalah novel yang menggambarkan transformasi sosial dan ekonomi di negara-negara Teluk Arab setelah penemuan minyak. Kisah ini dimulai dengan kedatangan para penjelajah minyak yang mengeksplorasi potensi kekayaan di sebuah desa kecil di gurun, yang mengakibatkan perubahan dramatis dalam kehidupan masyarakat setempat.
Novel ini mengikuti perjalanan sekelompok karakter, termasuk seorang pemuda bernama Miteb dan keluarganya, yang merasakan dampak dari modernisasi dan eksploitasi sumber daya alam. Miteb dan penduduk desa lainnya menghadapi tantangan dan konflik ketika budaya tradisional mereka berhadapan dengan pengaruh asing dan materialisme yang menyusup ke dalam kehidupan mereka.
Dari 8 novel berlatar gurun pasir di atas, mana yang sudah pernah kamu baca?