TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengeruk Cuan dari Bahan Limbah Tekstil

Produsen alat kebersihan ini tembus pasar luar negeri

Proses produksi limbah tekstil di pabrik. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Gresik, IDN Times - Pabrik ramah lingkungan mulai bermunculan. Terbaru, ada perusahaan manufaktur alat kebersihan, PT Klinko Karya Imaji Tbk, di kawasan Driyorejo, Gresik. Bukannya membuang limbah, pabrik ini justru memanfaatkan limbah.

Baca Juga: Ekonomi Jatim Tumbuh 2,15 Persen, BPS Ungkap Penyokongnya

1. Sebesar 80 persen bahan baku dari limbah benang daur ulang

Proses produksi limbah tekstil di pabrik. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Alat-alat bersih berupa keset, alat pel, lobby duster dan kain lap yang diproduksi ternyata berbahan baku limbah tekstil. Limbah-limbah itu mayoritas didapatkan dari pabrik lain di dalam negeri.

"Kami gunakan material limbah tekstil 80 persen. Limbah yang dipakai itu benang daur ulang," ujar Direktur Utama PT Klinko Karya Imaji Tbk, Anggun Satriya Supanji.

2. Diminati di pasar domestik dan mancanegara

Hasil produk alat kebersihan dari bahan daur ulang yang dihasilkan PT Klinko Karya Imaji Tbk. (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Produk alat kebersihan dari limbah tekstil ini ternyata bergeliat di pasaran. Terbukti, saat ini Klinko sudah memasarkan produknya di 33 kota/kabupaten di Indonesia. Antara lain Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Samarinda hingga Jayapura.

"Pangsa pasar kami ada tiga, yakni retail, ekspor dan b-to-b (bussiness to bussiness)," kata Anggun.

Untuk pembagiannya, retail 65 persen, ekspor 15 persen dan b-to-b 20 persen. Pasar ekspor sendiri sudah menyasae beberapa negara di empat benua. Seperti halnya Oman, Italia, Yunani, Amerika, Korea Selatan, Singapura.

Baca Juga: Mengenal EPR, Sistem Daur Ulang Sampah Plastik Punya Korsel 

Berita Terkini Lainnya