Wisata Besur Agro Edukasi, Tempat Instagramable di Lamongan

01 Des 2018, 15:10 WIB

IDN Times/Imron

Lamongan, IDN Times - Wisata Besur Agro Edukasi (WBAE) di Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, menjadi tujuan destinasi wisata yang diburu ribuan pengunjung setiap harinya. Dalam sehari wisata yang terletak di tengah persawahan dan jauh dari kebisingan kota didatangi 3 hingga 6 ribu orang.

Wisata yang menyuguhkan panorama alam asri dan pertanian ini, semula bertujuan mengenalkan generasi millennials kepada dunia pertanian, sekaligus mendorong mereka agar tetap mencintai alam di tengah pertumbuhan zaman yang semakin pesat.

"Rata-rata pengunjung, yang datang di sini, kalau hari Senin hingga Jumat, itu berkisar antara 3 ribu orang bahkan lebih, namun jika akhir pekan Sabtu dan Minggu pengunjung bisa sampai 6 ribu orang," kata pengelola wisata, Haris Suhud, Sabtu (1/12/).

1. Mengenalkan lingkungan alam bagi anak didik

IDN Times/Imron

Tidak hanya sekedar menikmati keindahan alam, wisata itu juga menjadi ajang edukasi bagi peserta didik. Rata-rata pengunjung yang datang adalah mereka yang masih duduk di bangku sekolah Paud, SD, dan SMP. Mereka akan diajarkan bagaimana cara menanam yang baik jenis tumbuhan, sekaligus mengenalkan buah-buahan yang ditanam di area wisata.

Pengelola sendiri telah menyediakan tempat berupa sawung di area wisata, yang mampu menampung ratusan anak. Dengan berbekal pengeras suara dan seorang tutor mereka akan dikenalkan berbagai jenis tumbuhan yang ada di sana.

2. Harga karcis masuk Rp 2.000 ribu

IDN Times/Imron

Untuk menikmati keindahan alam persawahan, pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya banyak. Hal ini karena sekali masuk ke lokasi wisata, pengelola hanya mematok biaya karcis sebesar Rp 2 ribu per orang dan pengunjung sudah bisa sepuasnya menikmati keindahan alam dengan melihat aneka bunga yang ditanam di lokasi.

"Mereka juga bisa menikmati ikan hias yang ada di kolam buatan, sekaligus melihat sejumlah binatang, kelinci, dan lain sebagainya yang ada di lokasi ini," kata Haris.

3. Dijadikan objek foto para pengunjung

IDN Times/Imron

Bagi kaum muda kekinian objek wisata tersebut juga dijadikan ajang untuk berfoto. Tempat itu juga menjadi tujuan para muda-mudi menghabiskan waktu akhir pekan.

Haris mengaku perkembangan teknologi yang semakin pesat seperti hadirnya smartphone, gadget dan ponsel membuat generasi muda saat ini lebih mudah mengenalkan jenis tumbuhan atau buah yang kita tanam, lewat kecanggihan teknologi itu.

"Perkembangan dunia pertanian juga harus dibarengi dengan kecanggihan teknologi saat ini," katanya.

4. Wisatawan berasal dari luar daerah

IDN Times/Imron

Haris mengaku selain Masyarakat sekitar yang hadir, sejumlah pengunjung dari luar Lamongan juga ada, seperti pengunjung dari Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Gresik, dan Jombang. Biasanya mereka yang datang hanya sekedar berfoto dan menikmati keindahan alam.

"Perkembangan dunia pertanian juga harus dibarengi dengan kecanggihan teknologi saat ini," katanya.

5. Menambah penghasilan kas desa

IDN Times/Imron

Wisata yang digarap oleh kelompok orang desa setempat juga berdampak bagi pertumbuhan ekonomi warga. Disekitar wisata baru itu, sudah bermunculan sejumlah warung dan pedangan asongan yang menjajakan dagangannya di lokasi wisata.

Bahkan menurut Haris, ada sebagian warga yang menggantungkan diri dengan cara berjualan di lokasi. "Alhamdulillah mas sudah banyak yang terbantukan. Sebagain warga yang mengelola lokasi ini juga sudah mulai terbantukan perekonomiannya," tandas Haris.