6 Tips Menjelajah Hutan Alas Purwo Banyuwangi Tanpa Takut Tersesat 

Wahyu Setya Budi, Koordinator Basarnas Banyuwangi, menjelaskan ada beberapa tips yang bisa dipenuhi agar tidak tersesat di belantara hutan Alas Purwo. Sebelum berangkat, luangkan waktu untuk merencanakan perjalanan secara matang. Cari tahu tentang rute, area yang akan kunjungi, dan kondisi terkini di lokasi.

"Adalah hal penting untuk mengetahui karakteristik area yang akan dituju," kata Wahyu, Kamis (3/8/2023).

Disamping itu, calon petualang diminta untuk memastikan memiliki peta yang akurat dan pengetahuan dasar tentang geografi hutan. Peta hutan ini bisa diminta pada petugas yang ada di lokasi Alas Purwo. Informasi ini akan membantu memahami area yang akan dieksplorasi dan menghindari rute yang berbahaya atau sulit.

Menggunakan jasa pemandu lokal yang berpengalaman sangat dianjurkan, terutama jika belum pernah ke Hutan Alas Purwo sebelumnya. Pemandu lokal tidak hanya mengenal medan dengan baik tetapi juga dapat memberikan informasi berharga tentang flora, fauna, dan budaya setempat. Dengan bantuan pemandu, dapat menjelajah hutan dengan lebih percaya diri dan efisien.

Selain itu, Wahyu merekomendasikan untuk melakukan penjelajahan dengan berkelompok. Ia sangat tidak menganjurkan penjelajahan solo atau seorang diri. Menurutnya, penjelajahan kelompok jauh lebih aman dibandingkan dengan seorang diri.

"Harus berkelompok. Minimal bawa satu teman, kalau memungkinkan lebih itu jauh lebih baik. Sangat tidak direkomendasikan untuk perjalanan sendirian," jelasnya.

Sebelum berangkat, Wahyu meminta agar petualang bisa mengestimasi berapa lama waktu penjelajahan yang akan dilakukan. Dia meminta agar mereka membawa perlengkapan dan peralatan yang tepat, seperti pakaian yang sesuai untuk trekking, sepatu hiking yang nyaman dan tahan air, topi atau kacamata hitam untuk melindungi dari sinar matahari, serta peralatan keamanan seperti pisau lipat dan senter.

"Peralatan pendukung juga harus diperhatikan. Ini penting untuk bertahan hidup di alam liar," jelasnya.

Selain itu, jangan lupa untuk membawa persediaan makanan dan air yang cukup, terutama jika berencana untuk berpetualang dalam waktu lama. Wahyu merekomendasikan untuk membawa bekal makanan yang lebih. Dia tidak menyarankan untuk membawa bekal mentah atau yang harus melalui proses memasak.

"Bawa bekal melebihi waktu estimasi. Misal rencana 3 hari harus bawa bekal untuk 4 hari. Juga disarankan agar tidak membawa makanan yang harus memasak, seperti beras atau lainnya. Karena risiko ketika membuat api di alam liar. Bawa saja roti dan minuman suplemen atau yang mengandung manis seperti keju atau susu," katanya.

Saat menjelajah hutan, penting untuk tetap berada di jalur yang sudah ditentukan atau dikenal sebagai jalur wisata. Jangan mencoba mengejar rute alternatif atau memotong jalur karena ini bisa menyebabkan tersesat. Selain itu, tandai poin-poin penting seperti pertemuan jalur atau persimpangan dengan menggunakan tanda alam atau jejak fisik, seperti menumpahkan sedikit batu atau daun. Hal ini akan membantu melacak kembali jalur yang telah Anda lewati.

"Jangan mencoba untuk keluar dari jalur yang sudah ada jika tidak ada pemandu yang menguasai betul wilayah itu. Dan biasakan untuk meninggalkan tanda atau jejak. Tapi jangan menyakiti alam," katanya.

Meskipun Hutan Alas Purwo bisa memiliki jaringan seluler yang lemah atau bahkan tidak ada sama sekali, tetap bawa ponsel sebagai alat komunikasi darurat. Atau juga dapat mengunduh peta area secara offline sebelum berangkat. Namun, jangan bergantung sepenuhnya pada teknologi digital, karena baterai bisa habis atau ponsel bisa rusak. Selalu bawa peta fisik sebagai cadangan dan pastikan memahami cara membaca peta dengan benar. Selain itu juga harus membawa kompas agar mudah untuk menentukan mata arah angin.

"Kalau tidak bawa kompas, cara mudah menentukan mana arah Barat yaitu cari pohon besar. Lihat, dimana sisi yang ditumbuhi lumut itu pasti arah Barat," jelasnya.

Wahyu menyebut, hal krusial yang kerap diabaikan adalah melapor. Menurutnya, penjelajah selalu tidak melapor kepada petugas. Ini adalah kesalahan fatal menurutnya. Dia meminta, apapun keperluan seseorang ke Alas Purwo, hendaknya melapor terlebih dahulu. Terlebih lagi jika ada rencana untuk bermalam.

"Ini paling sering tidak dilakukan. Padahal ini penting untuk mengidentifikasi. Mau apa berapa lama dan berapa orang, itu penting. Misal ada yang konfirmasi dua hari, ternyata tiga hari tidak juga balik. Itu petugas sudah bisa melakukan pencarian," jelasnya.

Menjelajah Hutan Alas Purwo adalah pengalaman tak terlupakan bagi para pecinta alam dan petualang. Dengan merencanakan perjalanan dengan baik, menggunakan pemandu lokal, membawa peralatan yang tepat, tetap di jalur yang ditetapkan, dan waspada terhadap lingkungan sekitar, kita semua dapat menikmati petualangan yang aman dan menyenangkan tanpa tersesat di hutan yang menakjubkan ini. Selalu ingat, keselamatan adalah prioritas utama, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pihak berwenang atau ahli sebelum memulai petualangan. Selamat menjelajah!