Kayutangan Malang, Tempat Nongkrong Malam Asik!

Menikmati suasana heritage di Kayutangan Malang

Malang, IDN Times - Semakin malam, Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Kota Malang semakin ramai dipadati muda-mudi. Lampu-lampu yang saling berkilauan membuat kafe-kafe yang berdiri semakin tampak cantik memperindah wilayah yang dijuluki Kayutangan Heritage ini.

Kawasan heritage ini kini memang jadi primadona untuk muda-mudi yang sekedar ingin berswaforo atau nongkrong menikmati secangkir kopi. Keberadaan trotoar yang dipercantik juga menjadi alasan mereka betah berjam-jam duduk di bangku jalan sambil menikmati suasana heritage.

Trotoar yang kini diperluas memang menjadi ramah bagi pejalan kaki. Sehingga berjalan-jalan di Kayutangan Heritage serasa kembali ke era kolonial Belanda karena gaya-gaya bangunan yang masoh dipertahankan sejak 1920an.

1. Sangat romantis

Kayutangan Malang, Tempat Nongkrong Malam Asik!Kayutangan Heritage saat malam hari. (Twitter/jumprollus)

Salah satu pasangan muda yang diwawancarai oleh jurnalis IDN Times, Yoni Prawardayana dan sang istri mengatakan kalau Kayutangan Heritage saat malam hari memang sangat romantis. Udara dingin Kota Malang saat malam hari juga makin mendukung suasana di sana.

"Kalau duduk di bangku trotoar sambil pesan kopi itu gimana ya, rasanya romantis sekalai. Sport-spot fotonya juga banyak," terangnya saat dijumpai pada Minggu (19/02/2023).

Pria asli Madiun ini juga mengatakan kalau bangunan-bangunan era kolonial di Kayutangan juga sangat khas. Jadi memang pantas disebut sebagai kampung heritage.

"Kebetulan saya kan lulusan S1 sejarah, jadi suka sengan nuansa-nuansa bersejarah. Bangunan-bangunan di sini juga masih banyak yang dipertahankan bentuknya kalau melihat foto-foto pas era kolonial," ujarnya.

Pria berkacamata ini mengatakan setidaknya sekali dalam seminggu ia dan istrinya akan datang menghabiskan waktu nongkrong di Kayutangan Heritage. Biasanya saat hari Sabtu atau hari Minggu saat pekerjaannya di salah satu perusahaan air minum libur.

Baca Juga: Throwback Kejayaan Kayutangan Heritage di Era Kolonial

2. Keberadaan live music

Kayutangan Malang, Tempat Nongkrong Malam Asik!Toko Oen, salah satu bangunan cagar budaya di Kayutangan Heritage. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Satu lagi yang berbeda dari Kayutangan Heritage adalah keberadaan live music di trotoar-trotoar. Berbeda dari pengamen biasa, mereka biasanya datang dari komunitas-komunitas tertentu. Kemudian alat musik yang mereka bawa lebih lengkap.

"Bedanya dari pengamen ya mereka bawa soundsystem sendiri. Alat musiknya juga gak main-main, bahkan ada yang bawa drum," beber Yoni.

Biasanya para musisi ini menggelar live music di sebelah Kafe Kopi Lonceng, trotoar Sarinah, sampai trotoar bekas MCD Kayutangan.

3. Berbagai pilihan kopi

Kayutangan Malang, Tempat Nongkrong Malam Asik!Trotoar di Kayutangan Heritage. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Tidak hanya kedai kopi dengan harga mahal saja yang dijajakan di Kayutangan Heritage. Ada juga penjual-penjual kopi keliling. Sehingga bagi mereka yang berdompet irit bisa tetap menikmati suasana Kayutangan Heritage dengan menikmati secangkir kopi murah seharga kurang dari Rp5 ribu.

Para pedagang kopi keliling ini akan bisa langsung dijumpai sejak kita memarkirkan kendaraan. Mereka biasanya duduk di sudut-sudut ruko atau berkeliling mendatangi pelanggan satu per satu.

"Saya biasanya belinya kopi dari pedagang kaki lima di sini. Gak sanggup kalau beli di kafe-kafe yang mahal. Jadi beli secangkir, lalu duduk di bangku trotoar sudah nikmat rasanya," jelas salah satu pelancong bernama Budiman.

Pria asal Lowokwaru ini mengatakan kalau setiap malam memang selalu menyempatkan beristirahat di sana. Pasalnya siang harinya menjadi juru parkir di Jalan Jenderal Basuki Rachmat.

Baca Juga: Viral Tiang Listrik di Kayutangan, Pemkot Malang: Harus Dipindah 

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya