Mahasiswa Unusa Bikin Media Belajar Serupa Permainan Monopoli 

Permainan edukasi siswa SD belajar sambil bermain

Surabaya, IDN Times - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Neneng Anggraeni membuat inovasi media pembelajaran, Heksama Card. Inovasi ini berupa kartu permainan edukasi untuk membantu siswa SD belajar sambil bermain.

1. Media pembelajaran terinspirasi dari monopoli

Mahasiswa Unusa Bikin Media Belajar Serupa Permainan Monopoli 

Neneng mengatakan, media pembelajaran ini terinspirasi dari permainan monopoli. Namun cara memainkannya berbeda. Yakni setiap langkah ada satu pertanyaan dari mata pelajaran yang sudah disesuaikan. Nah, permainan ini dibagi dua tingkat kesulitan.

"Pertama untuk kelas rendah buat siswa SD kelas 1, 2, dan 3. Mata pelajarannya meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya (SBdP), Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), Bahasa Inggris dan PPKn. Sedangkan untuk kelas tinggi,  siswa SD kelas 4, 5 dan 6 meliputi pelajarannya Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, SBdP dan PPKn," ujarnya, Senin (9/8/2021).

Baca Juga: Kreatif! Mahasiswa Unair Gagas Alat Cek Saturasi Bentuk Cincin

2. Ada karakter berbaju daerah

Mahasiswa Unusa Bikin Media Belajar Serupa Permainan Monopoli 

Nah, dalam media pembelajaran ini juga ada bidak yang dimainkan berbentuk karakter anak berbaju pakaian daerah, serta satu buah dadu. Neneng mengaku membuat media pembelajaran ini untuk menarik minat belajar siswa serta meningkatkan literasi dan numerisasi anak.

"Karena kami desain sedemikian rupa sesuai gagasan tim kami untuk memudahkan siswa SD belajar. Heksama Card dapat digolongkan sebagai media pembelajaran alternatif yang kreatif dan inovatif dalam mendukung anak giat belajar, dan mendukung hak anak dalam belajar," jelasnya.

3. Bisa tingkatkan motivasi belajar siswa

Mahasiswa Unusa Bikin Media Belajar Serupa Permainan Monopoli 

Sementara itu, Kaprodi PGSD Unusa, Sri Hartatik berharap melalui permainan interaktif ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Permainan ini dalam satu kali permainan melibatkan tiga hingga enam peserta.

"Pengembangan media pembelajaran ini selain sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi juga untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, karena telah disesuaikan dengan usia perkembangan kognitif siswa SD," pungkasnya.

Baca Juga: Tips Mengolah Daging Kurban ala Ahli Gizi Unusa

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya