Plasma Petra, Wadah Bagi Pemohon dan Pendonor Plasma Konvalesen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Di tengah tingginya kebutuhan plasma konvalesen, Universitas Kristen Petra (UK Petra) meluncurkan wadah bagi para pemohon dan pendonor plasma. Wadah ini diharap bisa mempercepat perolehan donor plasma secara tepat bagi para pasien COVID-19.
1. Berawal dari keresahan tingginya permintaan plasma konvalesen
Kepala Office of Institutional Advancement (OIA) UK Petra, Meilinda, S.S., M.A., menuturkan, awalnya platform ini tercetus dari kegelisahan alumni UK Petra saat melihat tingginya permintaan donor plasma konvalesen di media sosial. Di sisi lain, para penyintas COVID-19 yang ingin mendonorkan plasmanya kebingungan mencari penerima donor yang sesuai.
Akhirnya, sekelompok mahasiswa UK Petra, dosen, dan dokter pun mewujudkan solusi bagi kondisi tersebut yaitu Plasma Petra. Platform berbasis web ini bisa diakses masyarakat luas untuk menjawab permasalahan mengenai plasma konvalesen.
“Latar belakang dan tujuan dari Plasma Petra ini hanya satu yaitu menolong, murni karena rasa kemanusiaan. Apa yang bisa dilakukan oleh UK Petra, mahasiswa, dan dosen pada saat kondisi negara kita seperti ini,” ujarnya, Rabu (4/8/2021).
2. Tim UK Petra bentuk Plasma Petra
Apalagi, lanjut Meilinda, akses kepada pendonor saat ini cukup sulit. Di tambah adanya para calo bahkan penipu plasma konvalesen. Pihaknya pun merasa harus mengambil sikap agar bisa berkontribusi bagi masyarakat.
"Tidak sedikit juga hoax dan informasi simpang siur yang bertebaran. Dengan adanya platform ini, data-data tersebut disimpan secara baik dan hanya bisa digunakan dengan ijin dari pemilik datanya, sehingga lebih aman untuk kedua belah pihak,” tuturnya.
Baca Juga: Marak Calo Plasma Konvalesen, Begini Prosedur dari PMI
3. Pendonor dan pemohon harus mendaftarkan diri dulu
Ketua Tim Teknologi Informasi Plasma Petra, Bryan Elmer Cahyadi menjelaskan, masyarakat bisa mendaftar sebagai pendonor atau penerima donor di situs ini. Pendonor hanya bisa mendaftarkan dirinya sendiri tanpa diwakilkan. Sementara penerima donor bisa mendaftarkan lebih dari satu orang. Para pengguna diminta mengisi form dengan jujur, yang berisi diantaranya alamat domisili, rumah sakit tempat pasien dirawat, serta golongan darah dan rhesus.
“Saat ada kebutuhan donor, maka sistem akan secara otomatis menampilkan daftar rekomendasi pendonor yang cocok atau sesuai dengan kriteria pasien, mulai dari lokasi serta golongan darah dan rhesus," terangnya.
Lebih lanjut, narahubung dari pemohon donor dapat memilih calon pendonor kemudian menekan tombol request. Setelah itu akan muncul notifikasi pada halaman akun pendonor. Pendonor nantinya juga bisa menerima dan menolak. Jika menerima, nantinya akan ada tombol untuk menghubungi narahubung yang akan langsung diarahkan langsung ke aplikasi Whatsapp.
"Saat sudah memencet tombol hubungi, secara otomatis status pendonor tersebut akan tidak aktif, untuk menghindari penumpukan permintaan,” tutupnya.
Baca Juga: Niat Membantu Sesama, Polisi Gresik Ini Donor Plasma Konvalesen 9 Kali