TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fermentasi Bawang Unair, Bantu Daya Tahan Tubuh Usai Vaksinasi

Rasa bawang lebih enak setelah difermentasi

Fermentasi bawang putih hasil olahan tim peneliti FKM Unair. (dok. Humas Unair)

Surabaya, IDN Times - Peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) mengembangkan fermentasi bawang putih menjadi suplemen bagi para lansia setelah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Manfaat yang terkandung dalam bawang bisa membantu lansia menjaga daya tahan tubuh setelah mendapatkan vaksinasi.

“Berbeda dengan lainnya, fermented garlic ini dengan karakteristik khas dan berbeda dengan fermented garlic di pasaran. Setelah melalui proses panjang dan terukur dengan menerapkan cara produksi makanan yang baik,” ujar salah satu peneliti, Wizara Salisa, Senin (3/1/2021).

1. Fermentasi bawang putih memiliki khasiat tinggi untuk kesehatan

pexels.com/@karolina-grabowska

Wizara menjelaskan bahwa bawang putih telah dikenal baik sebagai obat tradisional selama 4.000 tahun lebih di berbagai belahan dunia. Bawang putih yang dapat memberikan hasil lebih maksimal adalah bawang putih tunggal dengan aktivitas antioksidan yang lebih tinggi. Bawang putih tunggal ini yang dijadikan fermentasi lalu diteliti lebih lanjut khasiatnya.

Fermented garlic telah dibuktikan memiliki potensial aktivitas biologis empat hingga delapan kali lipat dibandingkan bawang putih tunggal. Fermented garlic juga dilaporkan lebih kaya akan antioksidan,” tutur mahasiswa angkatan 2018 ini.

2. Proses fermentasi bawang putih cukup mudah

bawang merah dan bawang putih (pexels.com/Karolina Grabowska)

Wizara mengatakan bahwa pembuatan fermentasi bawang putih dapat dilakukan dengan mudah oleh masyarakat. Peralatan fermentasi dapat ditemui di sekitar yaitu penanak nasi (magic com), tisu kertas, dan alas bambu. Bawang putih tunggal yang telah dipilih disusun dalam magic com dan dinyalakan dalam mode warm.

"Fermentasi dilakukan selama beberapa hari, setiap harinya harus dilakukan pemantauan bawang terkait suhunya yaitu suhu hangat yang merupakan suhu optimal fermentasi bawang. Proses fermentasi dilakukan hingga bawang putih tunggal berubah warna menjadi hitam dan memiliki tekstur dan rasa yang sesuai,” jelasnya.

Baca Juga: 6 Manfaat Makan Bawang Putih Secara Rutin Setiap Hari

3. Tekstur dan rasa bawang putih jadi enak setelah difermentasi

ilustrasi bawang putih (unsplash.com/Team Voyas)

Bawang putih yang sudah terfermentasi ini mengandung S-allyl Cysteine (SAC) yang lebih stabil. Bawang putih fermentasi ini mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan di antaranya yaitu mengurangi gula darah, menurunkan kolesterol, menstabilkan tekanan darah, serta mencegah kanker.

Selain kaya dengan manfaat, bawang putih yang telah terfermentasi memiliki tekstur dan rasa yang lebih enak dibandingkan bawang putih mentah. Dengan ini, lansia akan lebih nyaman mengonsumsinya.

"Teksturnya kenyal dengan rasa campuran antara manis, asam, dan sedikit pahit. Fermented garlic sangat cocok dikonsumsi untuk lansia yang fungsi penelanannya mulai berkurang (dispepsia) sehingga memberikan jaminan keamanan saat mengonsumsinya," tuturnya.

Baca Juga: 10 Jajanan Tradisional Indonesia yang Diolah Melalui Proses Fermentasi

Berita Terkini Lainnya