TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profesor ITS Pakai Jamur untuk Degradasi Limbah Industri

Karena memiliki enzim untuk mengurai polutan

Guru Besar Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, Prof Adi Setyo Purnomo SSi MSc PhD berinovasi memanfaatkan jamur pelapuk kayu sebagai pendegradasi limbah industri. dok. Humas ITS.

Surabaya, IDN Times - Guru Besar Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, Prof Adi Setyo Purnomo SSi MSc PhD berinovasi memanfaatkan jamur pelapuk kayu sebagai pendegradasi limbah industri. Menurutnya, jamur sebagai biodegradasi limbah karena memiliki enzim yang dapat digunakan untuk menguraikan polutan-polutan.

Baca Juga: Keren! Mahasiswa ITS Bikin Mobil Tenaga Tekanan Gas

1. Pilih jamur pelapuk cokelat

Guru Besar Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, Prof Adi Setyo Purnomo SSi MSc PhD berinovasi memanfaatkan jamur pelapuk kayu sebagai pendegradasi limbah industri. dok. Humas ITS.

Adi menjelaskan, jamur pelapuk kayu dibagi menjadi dua jenis yaitu jamur pelapuk kayu putih dan jamur pelapuk kayu coklat. “Karena jarang diteliti, saya tertantang untuk meneliti jamur pelapuk kayu coklat,” paparnya. Secara teori, jamur pelapuk kayu coklat mengandung senyawa radikal hidroksil yang mampu mendegradasi struktur kimia kompleks pada limbah polutan.

Jamur, lanjut dia, memiliki kemampuan adaptasi lingkungan yang tinggi seperti yang mengandung toksisitas tinggi, pH rendah, dan nutrisi yang sedikit. Oleh karena itu, jamur dinilai sesuai untuk menjadi agen pendegradasi limbah-limbah kimiawi. “Tapi durasi proses biodegradasi ini memakan waktu yang lama yaitu dua minggu,” katanya.

2. Jamur kemudian dilakukan biodegradasi

Guru Besar Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, Prof Adi Setyo Purnomo SSi MSc PhD berinovasi memanfaatkan jamur pelapuk kayu sebagai pendegradasi limbah industri. dok. Humas ITS.

Nah, untuk mempercepat proses biodegradasi, Adi mengombinasikan jamur tersebut dengan bakteri yang memiliki kemampuan biodegradasi yang tinggi seperti Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, dan Ralstonia pickettii.

Selain itu, Adi juga membuat produk berupa super-adsorpsi yang mengandung jamur dan bakteri agen pendegradasi. “Saya membuat super-adsorpsi agar proses degradasi limbah menjadi lebih cepat,” dia mengungkapkan.

Baca Juga: ITS Bikin UKM Pengolah Limbah Ikan Jadi Gelatin

Berita Terkini Lainnya