TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inovasi Disinfektan ITS, Diklaim Bisa Basmi 99,99 persen Virus

Sudah dapat izin dari Kemenkes juga loh

CoFilm karya ITS. Dok. Humas ITS

Surabaya, IDN Times - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan sebuah disinfektan permanen antivirus yang diberi nama CoFilm, Disinfectant Coating Antivirus. Pengembangan CoFilm dilatarbelakangi oleh banyaknya teknologi disinfektan yang mudah menguap dan tidak ramah lingkungan.

“Selain itu, kondisi pandemik saat ini memungkinkan tingginya potensi pasar terkait penggunaan bahan antivirus ini,” ujar Pakar Teknologi Nano ITS, Agung Purniawan, Selasa (13/7/2021).

1. Pelapis antimicrobial yang bisa bunuh virua dan mikroorganisme

Tim ITS saat bertemu dengan Wakil Gubernur Emil Dardak. Dokumentasi Humas ITS

CoFilm merupakan sebuah pelapis antimicrobial dengan teknologi nano copper yang berbentuk seperti aerosol paint yang warnanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Teknologi copper ini dipilih sebagai bahan aktif karena sifatnya yang mudah membunuh berbagai virus dan mikroorganisme berbahaya lainnya.

Teknologi yang dikembangkan sejak Juni 2020 tersebut, telah terbukti dapat membasmi berbagai jenis virus, bakteri. Bahkan jamur yang menempel pada permukaan berlapis serta mampu memberikan perlindungan yang permanen.

“Produk ini juga telah diuji oleh Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga serta Nanotechnology and Advanced Material Research Center ITS,” terang Agung.

2. Bisa basmi 99,99 persen virus, telah dapat izin dari Kemenkes

CoFilm karya ITS. Dok. Humas ITS

Lebih lanjut, CoFilm dinilai lebih unggul dibandingkan teknologi beberapa kompetitor dari negara lain. Dibandingkan dengan temuan di Korea yang mampu membasmi virus setelah 4 jam, CoFilm diklaim hanya membutuhkan 1 jam untuk membasmi 99,99 persen virus.

CoFilm telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan berdasarkan Permenkes RI No.62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

"Untuk penggunaan dan pemasarannya,  masih menunggu investor agar dapat melakukan mass production. Sebab, CoFilm sendiri saat ini dinilai masih berada di skala kecil," kata Agung.

Baca Juga: Ecoton Sebut Sungai Kalimas Surabaya Tercemar Klorin dari Disinfektan

Berita Terkini Lainnya