Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Malang, IDN Times - Selalu ada berkah di balik peristiwa. Pepatah itulah yang mungkin tepat menggambarkan situasi saat ini. Ketika kelangkaan masker dan hand sanitizer terjadi di pasaran, para siswa SMK Prajnaparamita, Kota Malang ketiban berkah.
Hand sanitizer buatan merek kini laris manis diburu pembeli. Bahkan para siswa kini bisa melayani hingga 500 botol hand sanitizer dengan kapasitas 60 ml per botol.
Baca Juga: Stok Mulai Habis? Begini Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri
1. Merupakan bagian pembelajaran siswa
Anak-anak jurusan farmasi klinis SMK Prajnaparamita membuat hand sanitizer dari bahan aloe vera. IDN Times/ Alfi Ramadana Sebenarnya SMK Prajnaparamita tidak memproduksi hand sanitizer secara konstan. Produk itu merupakan bagian dari pembelajaran siswa untuk membuat produk. Ide awal pembuatan hand sanitizer tersebut muncul dari siswa yang kerja part time dibeberapa apotek di Kota Malang.
Siswa tersebut menceritakan kepada pihak sekolah mengenai kelangkaan masker dan hand sanitizer di pasaran. Sehingga kesempatan itu coba dimanfaatkan oleh siswi SMK Prajnaparamita untuk memproduksi hand sanitizer untuk dijual ke pasaran.
"Jadi berdasar cerita anak-anak yang part time di apotek tersebut membuat kami mencoba bikin hand sanitizer. Akhirnya minggu lalu kami mencoba membuat formula yang pas sebelum dikemas," papar Deniar Wulandari, Kepala Jurusan Farmasi SMK Prajnaparamita, Kamis (5/3).
2. Terbuat dari Aloe Vera dan gliserin
Proses pembuatan hand sanitizer ciptaan siswa SMK Prajnaparamita. IDN Times/ Alfi Ramadana Lebih jauh, Deniar menjelaskan bahwa bahan utama hand sanitizer buatan siswa SMK Prajnaparamita itu adalah Aloe Vera. Kemudian dicampur dengan Aquades dan ditambah Alkohol 96 persen. Lalu, satu bahan lain sebagai pelembut adalah Gliserin yang membuat hand sanitizer tersebut menjadi lembut ditangan. Semua bahan tersebut kemudian dicampur dengan takaran tertentu pada sebuah alat khusus dan setelah tercampur menjadi satu maka kemudian siap dikemas. Tambahan Alkohol 96 persen adalah untuk mematikan kuman yang ada di tangan.
"Kalau kami menggunakan yang 96 persen. Meskipun sebenarnya yang 70 persen sudah bisa membunuh kuman di tangan. Tetapi kami pakai yang 96 persen untuk antisipasi, sebab virus yang sekarang sedang booming ini lebih kuat," tambahnya.
3. Permintaan tinggi dari masyarakat
Produksi hand sanitizer SMK Prajnaparamita mencapai 500 botol perhari. IDN Times/ Alfi Ramadana Hand sanitizer produksi siswa SMK Prajnaparamita itu pun mendapat sambutan positif dari masyarakat Kota Malang. Bahkan, sejak awal mulai produksi pada Selasa kemarin, hand sanitizer buatan siswa SMK Prajnaparanita laris manis. Pada hari ketiga, jumlahnya sudah mencapi 500 botol sehari. Semua produksi hand sanitizer tersebut bahkan sudah ada yang memesan.
"Awal produksi itu 50 botol dan belum setengah hari langsung habis terjual. Permintaan dari masyarakat tinggi sekali dan sekarang produksinya sudah mencapai 500 botol," sambung Deniar.
4. Harga cukup terjangkau
Para siswa membuat hand sanitizer untuk pesanan masyarakat. IDN Times/ Alfi Ramadana Sementara itu, untuk harga jual, pihak sekolah tidak mematok harga tinggi. Untuk satu botol hand sanitizer tersebut dijual seharga Rp13.000. Namun, harga akan berbeda apabila pembeli ingin menjual lagi. Jika memang pembeli nantinya akan menjual lagi maka harga per botol menjadi Rp15.000. Sejauh ini memang sudah ada pihak yang memesan hand sanitizer produksi siswa SMK Prajnaparamita itu.
"Karena memang informasinya masih belum menyeluruh, jadi sejauh ini baru ada satu apotek yang meminta ke kami," jelasnya.
Baca Juga: Antisipasi Virus Corona PT KAI Daop Madiun Pasang Hand Sanitizer