TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inilah 5 Fakta Anak Krakatau yang Terus Berevolusi Sepanjang Masa

Tidak bisa diprediksi kapan akan berhenti

researchgate.net

Anak Krakatau yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya tsunami di Selat Sunda dan sekitarnya memiliki sejarah yang cukup panjang. Jika kamu tahu, umur sebenarnya gunung itu telah lebih dari 30 tahun yang lalu dan sejak awal terus mengalami evolusi dalam perihal bentuk.

Seperti apakah tahapan evolusi anak Krakatau tersebut? Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini ulasan selengkapnya!

1. Anak dari gunung Krakatau

wikipedia.org

Berbicara tentang Anak Krakatau, maka harus berbicara tenang indukhnya, yaitu Gunung Krakatau. Gunung tersebut merupakan gunung berapi aktif yang sudah ada sejak dulu. Ledakan terbesarnya di dunia modern ini terjadi pada 26–27 Agustus 1883.

Tercatat letusan Gunung Krakatau sebagai salah satu bencana alam terparah yang pernah terekam sejarah. Tenaga ledakannya mencapai 200 megaton atau setidaknya 13.000 kali bom nuklir yang menghancurkan Hiroshima. Barulah pada 1927, tercatat pulau baru muncul dari kaldera Krakatau. Pulau itu dinamakan Anak Krakatau.

Baca Juga: Foto: Kondisi Gunung Anak Krakatau Pasca Tsunami Banten

2. Sepenuhnya permanen membentuk pulau pada tahun 1930

chematierra.mx

Di awal-awal munculnya Anak Krakatau, pulau yang berisikan gunung berapi aktif tersebut tidaklah sepenuhnya muncul terus-terusan. Ada kalanya pulau tersebut surut dan hilang dari pandangan. Hal itu terjadi di antara tahun 1928 hingga 1930 dan tercatat hingga tiga kali, sebelum akhirnya benar-benar permanen di atas permukaan air laut.

3. Memiliki letusan yang berbeda

wisegeek.com

Melihat dari sejarah Anak Krakatau sendiri, banyak letusan yang terjadi pada gunung baru tersebut. Pada periode 1928 hingga 1930, Anak Krakatau meletuskan erupsi tipe Surtseyan, erupsi yang di laut.

Lalu pada 1960, erupsinya berubah menjadi tipe Vulcanian yang mengeluarkan magma dalam durasi sebentar dan kecil, namun jahat. Itupun masih berubah pada 1981 menjadi letusan Strombolian yang membentuk kerucut di puncaknya.

4. Bertumbuh ke arah tenggara

ANTARA FOTO/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat/pras.

Area barat lereng gunung berapi ini lebih terjal ketimbang arah timurnya. Setidaknya lebih dari 28° kemiringan lebih curam ketimbang timur.

Namun pada 1981 terdapat ledakan yang merubah jalur aktifitas magma ke arah tenggara. Itu menjadikan pertumbuhan Anak Krakatau lebih banyak ke arah tenggara dan bahkan masih tercatat hingga 1995. Hal itu memberikan perkiraan bahwa longsoran gunung Krakatau akibat letusan pada 1883 juga mengarah ke sana.

Baca Juga: Diprediksi di 2012,  Longsornya Lereng Anak Krakatau Sebabkan Tsunami

Berita Terkini Lainnya