Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sri Fauzi dan anaknya Nissa melaporkan dugaan penipuan ke Polres Magetan. IDN Times/ Riyanto.
Sri Fauzi dan anaknya Nissa melaporkan dugaan penipuan ke Polres Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times – Penipuan di media sosial kembali memakan korban. Kali ini, seorang ibu rumah tangga Sri Fauzi (62) warga Kuwonharjo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur harus merelakan uang jutaan rupiah akibat tergiur iklan minyak goreng murah di Facebook. Kejadian ini mendorong korban untuk melaporkan kasus tersebut ke Polres Magetan pada Senin (9/12/2024) agar tidak ada lagi korban lain yang tertipu.

1. Kronologi penipuan

Sri Fauzi dan anaknya Nissa melaporkan dugaan penipuan ke Polres Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Kejadian ini bermula saat korban melihat iklan minyak goreng dengan harga yang jauh lebih murah dari pasaran di Facebook. Menurut Nisya (33), anak korban, iklan tersebut mengarahkan ibunya untuk melanjutkan komunikasi melalui WhatsApp.

"Di WhatsApp, ibu saya diarahkan untuk mengunduh aplikasi Mitra Bukalapak dan diminta mengisi saldo pulsa mengendap. Pelaku bahkan memberikan panduan langkah langkahnya melalui video call," ujar Nisya setelah membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Namun, selama proses tersebut, akun korban justru dibajak. Pelaku menggunakan berbagai alasan, seperti menjanjikan penggandaan uang dan pengembalian saldo, untuk memanipulasi korban agar terus menambah dana ke rekening. Bahkan, korban diminta membuka rekening tambahan sebagai syarat penarikan dana.

2. Saldo ludes disisakan Rp4.000

Sri Fauzi dan anaknya Nissa melaporkan dugaan penipuan ke Polres Magetan. IDN Times/ Riyanto.

"Selama telepon berlangsung, pelaku menguras habis saldo di rekening ibu saya. Ketika proses selesai, saldo yang tersisa hanya Rp4.000," tambah Nissa.

Pelaku juga terus mencari alasan untuk mengulur waktu dan mengelabui korban. Ketika korban mulai curiga dan mempertanyakan kejelasan prosesnya, pelaku langsung menghindar.

Nisya mengaku tak terlalu optimis kasus ini akan segera terungkap, tetapi ia tetap memilih melaporkannya agar menjadi pelajaran bagi masyarakat lainnya.

"Kami berharap polisi serius menangani kasus ini dan masyarakat yang mengalami kejadian serupa mau dan berani melaporkannya," ungkap Nisya.

3. Pesan waspada bagi masyarakat

Sri Fauzi dan anaknya Nissa melaporkan dugaan penipuan ke Polres Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Terakhir, Nisya berharap kasus ini dapat menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap iklan-iklan di media sosial, terutama yang menawarkan harga barang jauh lebih murah dari pasaran.

"Jangan mudah tergoda oleh iming-iming barang murah. Pastikan untuk memeriksa keaslian penawaran sebelum mengambil tindakan," pungkasnya.

Semoga laporan ini dapat mendorong langkah tegas dari pihak kepolisian dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penipuan digital.

Editorial Team

EditorRiyanto