Surabaya, IDN Times - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengaku banyak dihubungi Partai soal Pemilihan Presiden (Pilres) 2024 mendatang. Hal itu disampaikan Sandiaga saat berkunjung ke Surabaya kemarin, Jumat (2/9/2022).
Sandi mengaku banyak dihubungi sejumlah partai di luar partai Gerindra. Namun, dirinya enggan menyampaikan apa isi komunikasi tersebut.
"Partai lain banyak yang menghubungi," kata Sandiaga di Surabaya, Jumat (2/9/2022).
Meski bagitu, ia menegaskan bahwa dirinya adalah kader Gerindra. "Karena bertetangga dengan Pak Prabowo, banyak sekali berinteraksi dengan beliau. Jadi masukan-masukan ini untuk perbaikan ekonomi dan peningkatan tentunya kanal aspirasi masyarakat ini harus disampaikan," tutur dia.
Sandi mengaku, dirinya tak mau banyak ambil pusing soal Pilres 2024. Sebab, ia ingin fokus mendengar aspirasi dari masyarakat, khususnya para mahasiswa, para pekerja kreatif dan sektor UMKM, agar pembangunan yang sudah berjalan di era Presiden Joko Widodo bisa dilanjutkan.
"Tentunya kami sangat apresiasi dan harapan itu, harus kami sampaikan karena delapan tahun pembangunan yang sudah digagas Pak Jokowi harus dilanjutkan," pungkasnya.
Meski mengaku banyak yang PDKT dengan dirinya, Sandiaga tampaknya masih harus bekerja keras. Sebab, beberapa lembaga survei menyebut nama Sandiaga tak masuk dalam kandidat utama dalam Pilpres 2024 mendatang. Survei Poltracking misalnya, Sandiaga hanya menduduki peringkat ke-7.
Menurut survei Poltracking Indonesia, berikut adalah sepuluh capres dengan elektabilitas tertinggi:
1. Ganjar Pranowo (26,6 persen)
2. Prabowo Subianto (19,7 persen)
3. Anies Baswedan (17,7 persen)
4. Agus Harimurti Yudhoyono (4,7 persen)
5. Ridwan Kamil (3,9 persen)
6. Erick Thohir (2,8 persen)
7. Sandiaga Salahuddin Uno (2,4 persen)
8. Puan Maharani (2,2 persen)
9. Khofifah Indar Parawansa (2,2 persen)
10. Airlangga Hartarto (1,7 persen).
Adapun Lembaga Indonesia Polling Stations (IPS) menyebut Sandiaga masuk dalam 5 besar capres 2024. Berikut adalah hasil survei elektabiliats IPS.
1. Prabowo Subianto: 30,2 persen
2. Ganjar Pranowo: 19,8 persen
3. Anies Baswedan: 18,9 persen
4. Ridwan Kamil: 7,2 persen
5. Sandiaga Uno: 5,7 persen
6. Agus Harimurti Yudhoyono: 4,4 persen
7. Erick Thohir: 3,7 persen
8. Puan Maharani: 2,9 persen
9. Airlangga Hartarto: 2,5 persen
10. Muhaimin Iskandar: 1,9 persen