Surabaya, IDN Times- Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, menceritakan bahwa bila dirinya sering menghadapi pengadangan selama masa kampanye. Hal itu disampaikannya kala menanggapi dugaan pengadangan Prabowo oleh jet tempur TNI Angkatan Udara.
“Sudah diklarifikasi dan mari sama-sama menjunjung tinggi persatuan dan persaudaraan. Segala aspek yang berkaitan dengan kampanye harus kita klarifikasi,” ujar Sandiaga usai menemui guru PAUD di Surabaya, Kamis (4/4).
Sandiaga mengeluh soal perizinan kampanye dirinya yang juga dipersulit. Namun, dia melihat hal itu sebagai tantangan yang pasti dihadapi oleh setiap “penantang”.
“Kami memang ‘melawan’ pemerintah kok. Kami penantang, opponent, incumbent-nya pemeritnah. Ada beberapa kegiatan saya yang belum dapat izin,” ungkapnya.
Kendati begitu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengimbau agar seluruh pendukungnya tidak cengeng. “Jangan cengeng, kami ini melawan rezim kok. Buat saya, saya sudah menerima ini sejak tujuh bulan lalu. Kami hadapi dengan senyuman,” tuturnya.
Menanggapi segala pengadangan yang dia rasakan, Sandiaga berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama bila diberi amanah oleh rakyat untuk menjadi pemimpin Indonesia periode 2019-2024.
“Selama tujuh bulan kami mengalami hal penyabutan izin, tidak keluar, buat kami ini sangat lazim. Seandainya diberikan amanah oleh Allah, kami tidak akan melakukan hal yang sama bila diberi kepercayaan oleh rakyat, kami akan memberikan akses seluas-luasnya untuk berdemokrasi.”
Untuk diketahui, Sandiaga sempat batal melakukan kampanye di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Muncar, Banyuwangi. Namun, karena alasan keamanan yang tidak jelas, dia akhirnya hanya melakukan kegiatan kampanye di posko pemenangan.