Bangkalan, IDN Times - Polisi akhirnya mengungkap kasus pria berinisial AH (31) yang ditemukan dengan tangan dan kaki terikat di sawah Desa Merandung, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan. AH adalah korban pencurian oleh temannya sendiri berinsial MM (36) warga Pujon, Malang.
Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, bahwa modus pelaku diawali dengan berpura-pura meminjam kendaraan korban dengan alasan untuk mencari sayur di wilayah Bangkalan. Namun, sesampainya di lokasi yang sepi, pelaku justru melancarkan aksinya.
“Pelaku dan korban bersama-sama berangkat dari Malang pada Minggu (14/9/2025) sekira pukul 13.00 WIB. Korban sempat diajak ke daerah Ngabag, Karang Ploso, Tanjung Perak, kemudian ke Klampis," ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Setibanya di Desa Merandung, Klampis , pelaku menjerat leher korban dengan tali, menariknya keluar dari mobil. Korban kemudian melawan, tetapi pelaku memukul korban dengan kunci roda sampai tidak sadarkan diri.
"Korban Lalu diikat tangan dan badannya dengan tali tampar, ditutup terpal dan dibuang ke lahan kosong. Sementara mobil korban dibawa kabur oleh pelaku lalu digadaikan,” jelas Hendro.
Beruntung, keesokan harinya warga menemukan korban masih bernyawa dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta tubuh terbungkus terpal. Korban segera dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.
“Setelah korban pulih, penyidik melakukan pemeriksaan mendalam hingga akhirnya diperoleh identitas tersangka," terang dia
Hendro menyebut, pelaku diketahui memiliki hubungan pertemanan dengan korban. Kemudian Satreskrim Polres Bangkalan melaksanakan penyelidikan dengan melakukan penyisisran CCTV lalu berkoordinasi dengan Polres Batu dan Polres Blitar untuk mencari keberadaan Pelaku.
Lanjut mantan Kapolres Sampang tersebut menambakan bahwa pelarian MM akhirnya terhenti pada Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Pelaku ditangkap petugas di wilayah Gandusari, Blitar. Meski sempat berusaha melawan, tersangka berhasil diamankan dan kini mendekam di sel tahanan Polres Bangkalan.
"Dari hasil penyelidikan, motif pelaku karena terlilit kebutuhan biaya setelah uangnya habis digunakan untuk bermain judi slot, yang seharusnya dipakai untuk pengajian almarhum ayahnya,” tutur Hendro.
Berdasarkan pengakuan pelaku, dirinya telah melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap korban, sedangkan HP korban dan uang sisa hasil gadai mobil korban masih disimpan pelaku.
Dari tangan pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya satu unit mobil pick-up warna putih milik korban, sebuah handphone milik korban, rekaman CCTV, uang tunai Rp750 ribu sisa hasil gadai, satu terpal, satu tali tampar, serta satu kunci roda
“Kasus ini menjadi perhatian serius kami karena pelaku tidak hanya mengambil barang, tetapi juga mengancam nyawa korban. Kami mengimbau masyarakat agar selalu waspada, tidak mudah percaya pada orang lain meskipun dikenal dekat, dan segera melapor apabila melihat atau mengalami tindak pidana,” pungkas Hendro.
Atas perbuatannya, MM dijerat pasal pencurian dengan kekerasan sebagaimana diatur dalam Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.