Pemkot Malang Sudah Siapkan Site Plan Kampung Arema

Nantinya pembangunan ikon wisata baru tersebut merupakan bagian dari proyek besar Pemkot Malang. Selain Kampung Arema, pemkot juga tengah merencanakan area wisata baru lain bernama museum peradaban Islam. Nantinya semua ikon wisata tersebut akan saling terintegrasi dengan konsep besar yakni destinasi wisata halal. 

"Kami inginya nanti menjadikan ini sebagai ikon wisata. Sehingga nanti akan ada slogan bahwa belum ke Malang kalau belum ke Kampung Arema," ucap Wali Kota Malang, Sutiaji, saat berbincang dengan IDN Times Jumat (3/5).

Kampung Arema itu nantinya akan digunakan sebagai pusat untuk memperkenalkan budaya Malang Raya. Mulai dari budaya topeng Malang, makanan khas Malang Raya hingga bahasa walik'an khas Malang, termasuk juga memperkenalkan Malang sebagai salah satu barometer olahraga sepak bola dan tinju. 

"Nantinya semua transaksi yang dilakukan di kawasan Kampung Arema harus menggunakan bahasa walik'an khas Malang," tambahnya. 

Selain sebagai pusat budaya, nantinya Kampung Arema juga akan dikembangkan sebagai pusat sejarah. Sehingga ketika pengunjung datang ke Kampung Arema, mereka juga bisa mengetahui seperti apa asal usul Malang Raya. 

"Nantinya pengunjung juga bisa tahu orang-orang besar yang berasal dari Kota Malang. Sehingga hal itu juga bisa menarik bagi para pengunjung," tambahnya. 

Untuk memaksimalkan potensi dari Kampung Arema, pemkot Malang membuka kesempatan bagi para investor. Sutiaji menjelaskan saat ini sudah ada beberapa investor yang menawarkan diri. Salah satunya adalah pemilik CT Corp, Chairul Tanjung. Namun hingga kini pihak pemkot masih terus membuka kesempatan untuk investor masuk dalam proyek Kampung Arema. 

"Silahkan saja mereka menawarkan diri. Yang jelas kami sudah menentukan titik lokasinya. Di sana juga ada kampung budaya Polowijen yang merupakan kampung dari penggagas topeng Malang," tandasnya.