Hari Pertama Kerja, Khofifah Idamkan Kantor Seperti BNPB

15 Feb 2019, 16:45 WIB

IDN Times/Vanny El Rahman

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau ruangan kerja untuk pertama kalinya sebagai kepala daerah pada Jumat (15/2) pagi. Ia tiba di Kantor Gubernuran bersama Wakil Gubernurnya, Emil Elestianto Dardak, dan Sekretaris Daerah, Heru Cahyono.

Setibanya di kantor yang terletak di Jalan Pahlawan No. 110 Surabaya itu, Khofifah langsung mengecek ruang tunggu yang berada di lobi. Khofifah yang kala itu mengenakan batik bermotif bunga ingin sejumlah ruangan ditata ulang.

Salah satu permintaannya adalah penataan ulang ruang tunggu yang bisa membuat tamu dari pemerintah pusat atau luar negeri merasa nyaman.

1. Khofifah juga ingin menata ulang ruang kerjanya

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Selepas meninjau ruang tunggu dan beberapa kantor staf, mereka langsung bertolak ke ruang kerja di lantai 2. Ia juga sempat menjajal kursi coklat yang akan didudukinya selama lima tahun ke depan.

Catatan dari Mantan Menteri Sosial RI itu, dia ingin ada layar untuk rapat dan kabel wireless yang terkoneksi dengan satuan kerja di bawahnya. "Waktu saya jadi kepala BKKBN, inisiator digitalisasi berbagi hal termasuk pengelolan data. Saya dapat warisan teknologi luar biasa, jadi saya memonitor perdirektorat," kata dia.

2. Khofifah ingin tingkatkan efisiensi kerja

IDN Times/Vanny El Rahman

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menyadari akan letak direktorat atau badan daerah yang berjauhan. Karenanya, untuk mendorong efisiensi kerja serta komunikasi, dia ingin layar besar yang terhubung ke berbagai kantor bawahannya ada di ruang kerja.

"Gak efektif kalau kami panggil, belum macet dan kendala lainnya. Jadi saya ingin bisa berkomunikasi secara personal dengan direktur-direktur," sambutnya.

3. Khofifah idamkan ruang kerja seperti BNPB

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Di setiap kantor kepala, Khofifah ingin dipasang CCTV agar memungkinkan teleconference dilakukan. Dia menyebut ruang kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai kantor idamannya.

"Saya ingin ruang kerja seperti operation room di BNPB. Jadi ruang gubernur yang sudah terdigitalisasi bisa mendapatkan info-info kapan saja,"