Malang, IDN Times - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) bernama Habibi Subandi (40) dilaporkan menghilang sejak 2 minggu yang lalu. Ia merupakan warga Perumahan Pandanwangi Royal Park Jalan Simpang Sulfat Utara, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Habibi dilaporkan hilang kontak sejak 3 Juni 2024 oleh keluarganya. Warga tmjuga terakhir melihat Habibi pada awal Juni 2024 saat ada kegiatan akikah di eumah tetangga depan rumahnya.
Sekuriti Perumahan Pandanwangi Royal Park, Robi mengatakan jika ia melihat perilaku aneh Habibi sebelumnya menghilang. Ia mengaku beberapa kali melihat Habibi keluar masuk kompleks perumahan. Robi juga menjelaskan jika Habibi sempat dinyatakan sakit, Dan keluarganya meminta Robi untuk mengingatkan Habibi untuk meminum obat.
"Beberapa hari sebelumnya keluarganya itu pernah minta tolong ke saya mengingatkan minum obat, katanya habis sakit tapi sakit apa nggak tahu. Kalau apa sakit medis atau non-medis juga nggak tahu, yang jelas biasanya saya ngomong 'pak sudah minum obat,' kemudian dia jawab sudah gitu," terangnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (15/6/2024).
Robi mengatakan jika Habibi sakit usai berpisah dengan istrinya sekitar 1,5 tahun lalu. Ia mengatakan jika Habibi sering terlihat linglung dan kebingungan sendiri. Tapi selama ini tidak pernah melakukan hal-hal aneh atau nekat.
"Sakitnya dia itu kayak linglung gitu, sepertinya sehabis cerai itu seperti sering linglung. Kalau lagi kumat (kambuh) penyakitnya itu lewat sini nggak nyapa, seperti ngelamun gitu, padahal biasanya sering nyapa. Ini sudah lama nggak ke pos semenjak sakit itu," bebernya.
Robi mengatakan jika sebelum sakit Habibi terkenal sebagai orang yang pendiam dan tertutup. Tapi ia sering datang ke pos sekuriti sekedar untuk mengobrol biasa.
"Saya terakhir ketemu itu setelah akikah, dia sempat keluar rumah pakai motor, tapi mutar nggak lewat jalan sini, lewat jalan sebelah di beda perumahan. Saya rasa itu agak janggal sih, karena nggak biasanya seperti itu, cuma saya mikirnya positif saja waktu itu," ujarnya.
Ketua RT.20, Taufik mengungkapkan jika terakhir kali melihat Habibi saat acara akikah tetangga depan rumahnya. Saat acara tersebut, Habibi terlihat normal-normal saja dan tidak terlibat memiliki openyakit.
"Saat itu ya normal dan dia terlihat sehat-sehat saja, tidak seperti orang sakit, fisiknya juga normal. Saat itu kami cuma sebatas saling sapa, nggak ngobrol lebih jauh waktu itu," jelasnya.
Taufik baru terkejut saat dikabari oleh petugas sekuriti perumahan dan keluarganya bahwa Habibi sudah hilang kontak sejak 3 Juni 2024 lalu. Ia kemudian mencoba menghubungi Habibi dan memang tidak berhasil.
"Saya itu juga kaget waktu dikabari satpam, biasanya kan yang tahu keluar masuknya satpam. Tapi ke mananya ini kami juga nggak tahu, saya juga kan beda blok sama beliau, jadi jarang ketemu," pungkasnya.