Ayah Bocah Buta Usai Dicolok Tusuk Bakso Minta Kasus Diusut
Gresik, IDN Times - Kiki Rahmadani orang tua SAH (8), siswi SD di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik yang mengalami kebutaan usai ditusuk menggunakan tusuk bakso oleh kakak kelasnya meminta aparat kepolisian menangani kasus ini. Selain itu Kiki juga minta kasus tersebut tidak ditutup-tutupi.
1. Syaraf mata SAH bermasalah
Kiki mengaku, usai kejadian yang menimpa buah hatinya itu, kini putrinya terancam tidak bisa melihat alias mengalami kebutaan. Sebab usai tertusuk sate syaraf mata SAH mengalami masalah.
"Inginnya polres kasus ini diusut tuntas dan tidak ada yang ditutup-tutupi sehingga kasusnya bisa terang benderang," kata Kiki saat dihubungi IDN Times, Senin (18/9/2023).
2. SAH telah dibawa berobat di dua rumah sakit
Kiki menjelaskan, sejak putrinya ditusuk oleh kakak kelasnya menggunakan tusukan bakso. SAH telah dibawa berobat ke dua rumah sakit. Rumah sakit pertama di daerah Ketintang dan dr Soetomo Surabaya di sana dokter mengatakan jika syaraf mata SAH rusak dan sulit untuk sembuh.
"Sudah tak bawa ke rumah sakit mata dan terakhir di dr Soetomo Surabaya hasilnya syaraf mata rusak dan sekarang kondisi anak saya ya belum bisa melihat," terangnya.
3. Hari ini korban SAH didatangi oleh psikolog
Kiki mengaku hari ini rumahnya didatangi oleh PPA dan psikologi dan pertemuan itu kini masih berlangsung. Sementara atas kejadian ini, Kiki berharap agar anaknya bisa diberikan penangan secara medis.
"Kalau bisa didampingi kesembuhan anak saya dan ini ada psikolog dan PPA yang datang," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang siswi SD di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, berinisial SAH (8) mengalami kebutaan. Ia buta setelah dicolok teman sekolahnya menggunakan tusuk bakso. Kejadian yang menimpa bocah kelas 2 SD itu terjadi pada Senin (7/8/2023) lalu.
Saat itu SAH bersama teman sekelasnya diminta ke luar rungan untuk mengikuti lomba Agustusan. Saat itu, korban yang berada di halaman sekolah, kemudian ditarik oleh kakak kelasnya ke sebuah lorong yang berada di antara ruang guru dan pagar sekolah. Di lorong itu korban dimintai uang jajan secara paksa.
