Status ODR Corona di Jombang Meningkat, 725 Orang Diisolasi 

Rata-rata pemudik dari Jakarta

Jombang, IDN Times - Jumlah Orang Dalam Risiko (ODR) tertular Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Jombang semakin bertambah. Dari data yang dirilis dari Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Jombang, Kamis sore (9/4) terjadi lonjakan jumlah ODR. Saat ini, jumlahnya sebanyak 5.669 orang.

1. Sebanyak 725 ODR menjalani isolasi

Status ODR Corona di Jombang Meningkat, 725 Orang Diisolasi Ruang update data COVID-19 Kabupaten Jombang. IDN Times/zainul arifin

Juru bicara Gugus Satgas COVID-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno menyampaikan, sebelumnya jumlah ODR pada 8 April sebanyak 4.944 orang, sehingga ada penambahan 725 orang. Kemudian ODP 431 orang dan PDP 6 orang.

Menurut Budi, data tambahan itu tersebar di 21 Kecamatan di Kabupaten Jombang. Artinya dari kondisi yang ada tersebut masih banyak orang yang datang ke wilayah Kabupaten Jombang dengan tujuan pulang kampung.

"Yang saat ini sudah diisolasi itu 725 orang, dan ini tersebar di 21 kecamatan. Ini memang banyak sekali dan tentunya kita berharap kerjasama dari semua pihak untuk bisa mentaati kaidah kaidah untuk pencegahan COVID-19," ujar Budi di kantor Pemkab setempat.

2. ODR terbanyak Asal Kecamatan Kabuh dan rata-rata datang dari Jakarta

Status ODR Corona di Jombang Meningkat, 725 Orang Diisolasi Budi Winarno, Humas gugus tugas pecegahan dan penanganan COVID-19 Jombang. IDN Times/zainul arifin

Menurut Budi, dengan adanya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar di wilayah JKT dan mungkin akan berkembang ke Jabodetabek, tentu memicu masyarakat yang ada di Ibukota pada mudik pulang kampung.

"Hari ini isolasi terbanyak di Kecamatan Kabuh yang paling banyak. Status ODR ini memang yang datang dari tempat-tempat yang memang berada di wilayah yang notabene pandemi COVID-19. Rata-rata dari wilayah Ibukota Jakarta," tuturnya.

3. Imbau pemudik untuk menjalani karantina di sekolah dasar

Status ODR Corona di Jombang Meningkat, 725 Orang Diisolasi SDN Jombatan IV Jombang yang disiapkan untuk tempat karantina. IDN Times/zainul arifin

Budi berharap, bagi para pemudk muapun pendatang tetap bisa menjalankan kaidah protokol sebagaimana yang dipersyaratkan untuk pencegahan covid-19 yakni tidak pulang dulu ke rumah, tetapi bisa tinggal ditempat-tempat karantina yang sudah disediakan Pemda, yaitu di fasilitas SD yang ada di masing-masing desa di wilayah kabupaten Jombang.

"Untuk standarisasi isolasi 14 hari, dimana setiap hari itu akan dilakukan pemantauan secara rutin oleh petugas kesehatan baik itu bidan desa yang ada di polindes ataupun poskesdes," terangnya.

Baca Juga: Cegah Penularan COVID-19, Penghulu di Jombang Pakai Helm dan Jas Hujan

4. Pemerintah Desa diminta untuk membantu mengawasi ODR yang dikarantina

Status ODR Corona di Jombang Meningkat, 725 Orang Diisolasi Pexels.com/cottonbro

Kepala Dinas Kominfo itu juga meminta pemerintah desa dibantu babinsa, babinkamtibmas, linmas dan bidan desa untuk membantu mengawasi kondisi kesehatan orang yang berada di tempat-tempat karantina.

Jika menunjukkan gejala-gejala yang kurang sehat, akan diantar ke fasilitas kesehatan (Faskes) dasar yakni di puskesmas. Namun, manakala kesehatannya itu dalam kondisi yang menunjukkan gejala yang lebih aktif lagi atau kondisi yang gejalanya tidak bisa ditangani di puskesmas itu langsung dirujuk ke RSUD Ploso maupun ke RSUD Jombang.

"Kami semua untuk turut mengawsainya, agar kita bisa terhindar drai COVID-19," tutupnya.

Baca Juga: Khawatir Bawa Jenazah COVID-19, Ambulans Tertahan di RSUD Jombang

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya