Pembunuh Ibu Berusia 58 Tahun Ditembak Mati, Begini Awal Mula Kisahnya

"Alhamdulillah, nyawa dibayar nyawa."

Surabaya, IDN Times - Jajaran Reserse Polrestabes Surabaya menembak mati seorang perampok yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan tiga tahun silam. Hingga berita ini dinaikkan, polisi hanya membenarkan kejadian tanpa membeberkan kronologi penembakan.

IDN Times mendapati kabar bahwa mayat pelaku dibawa ke kamar jenazah RS Soetomo yang berada di Karang Menjangan, Surabaya. Bertolak menuju lokasi, di seberang kamar jenazah, IDN Times bertemu dengan Khalil, lelaki yang pertama kali menyadari bahwa kenalan yang sudah ia anggap sebagai keluarga telah dibunuh di rumahnya pada 2017.

“Saya ini dipanggil ke sini sebagai saksi, karena dulu, tiga tahun lalu, saya yang pertama kali menemukan korban meninggal di rumahnya,” kata Kholil kepada IDN Times, Kamis (26/12) malam.

Lantas, bagaimana kronologi pembunuhan tiga tahun yang lalu?

1. Kholil menemukan korban meninggal di rumahnya

Pembunuh Ibu Berusia 58 Tahun Ditembak Mati, Begini Awal Mula KisahnyaKholil dan istrinya di kamar jenazah RSUD dr.Soetomo. IDN Times/Vanny El Rahman

Korban yang meninggal tiga tahun bernama Suwati. Perempuan berusia 58 tahun itu sudah seperti keluarga bagi Kholil. Almarhum Suwati dikenal sangat keibuan, suka menolong, dan sering memberikan pekerjaan kepada Kholil.

Pada satu hari, Kholil sempat diminta korban untuk membayar pajak. Kholil yang belum menerima uang titipan pembayaran, berulang kali menelpon korban, namun tak kunjung diangkat. Alhasil, Kholil bertolak menuju rumahnya.

“Korban ini punya warung kopi yang biasa buka jam 10.30 WIB. Tapi waktu saya ke sana mau ambil uang, kok belum buka warkopnya. Di sana bapak-bapak juga nunggu warung buka. Akhirnya saya ke rumahnya, saya ketok kok gak dijawab, ternyata pintu gak terkunci. Saya masuk, kondisi rumah gelap dan berantakan. Karena lampu gak bisa nyala, begitu saya lihat kaki korban, ternyata dia sudah meninggal,” terang Kholil.

2. Pelaku kejahatan ada tiga orang

Pembunuh Ibu Berusia 58 Tahun Ditembak Mati, Begini Awal Mula KisahnyaIDN Times/Sukma Shakti

Kholil yang terkejut melihat kondisi Suwati segera melaporkan kejadian tersebut ke aparat setempat. Singkat cerita, ternyata ada tiga orang yang terlibat pada kasus tersebut. Dua di antaranya sudah ditangkap dan divonis penjara. Ada pun tersangka yang malam ini ditembak mati oleh polisi adalah tersangka yang berhasil melarikan diri sejak 2017.

“Yang ini (tersangka meninggal) sempat kabur ke Jakarta, dikejar terus. Saya sudah lama gak dapat kabar tentang dia. Eh malam ini ditelpon, ternyata dia sudah ditembak. Dia ini pelaku utama yang membunuh korban (ibu Suwati),” kata Kholil sembari menghela napas panjang, terlihat lega karena otak pembunuhan sudah mendapat ganjaran yang setimpal.

Baca Juga: Polrestabes Surabaya Tembak Mati Dua Pengedar Sabu-sabu

3. Pelaku kemungkinan sudah memantau korban

Pembunuh Ibu Berusia 58 Tahun Ditembak Mati, Begini Awal Mula KisahnyaKamar jenazah dr.Soetomo. IDN Times/Vanny El Rahman

Kholil menanti di ruang jenazah bersama istrinya. Menurut pengakuan sang istri, korban sudah dipantau selama beberapa hari oleh para tersangka. Mereka berkedok sebagai pelanggan yang membeli kopi dan rokok di warung Ibu Suwati.

“Korban gak tahu kalau itu orang jahat kan, tahunya pelanggan ya dilayani. Karena itu warung kopinya tutup sampai jam 12 malam, ternayat diikuti sama para pelakunya,” kata istri Kholil.

Sang suami menambahkan, “mungkin karena korban sudah tua, dan setua-tuanya perempuan kadang tetap pakai kalung atau gelang emas. Itu mungkin yang diincar sama pelaku.”

4. Korban dikenal sebagai orang yang sangat baik

Pembunuh Ibu Berusia 58 Tahun Ditembak Mati, Begini Awal Mula KisahnyaKamar jenazah dr.Soetomo. IDN Times/Vanny El Rahman

Kholil mengakui bila korban adalah sosok perempuan yang baik. Banyak orang-orang tak mampu yang menumpang makan di warung kopinya, tapi tak se-rupiah pun almarhum menagih bayaran. Bahkan untuk orang yang sudah dikenal sering diberi kopi gratis.

“Beliau ini orangnya baik. Makanya itu mungkin pas banget, dia itu lahir di Jumat Legi, meninggal di Jumat Legi, terus dapat kabar pelakunya ditembak mati pada Jumat Legi. Ya saya lega, saya juga kalau dia cuma dipenjara gak puas. Alhamdulillah nyawa dibayar nyawa,” tutup Kholil.

Baca Juga: Polisi Tembak Mati Begal Sadis yang Putuskan 3 Jari Korbannya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya