Kembali Diperiksa Polisi, Pasangan Prewedding Flare Ingin Minta Maaf

Kuasa hukum menyebut kliennya sudah berusaha memadamkan api

Probolinggo, IDN Times - Polres Probolinggo kembali memanggil 5 orang saksi dalam kasus pembakaran Gunung Bromo. Kelimanya adalah pasangan kekasih dan 3 kru foto prewedding flare yang berakhir membakar Blok Savana Lembah Watangan atau biasa dipanggil Bukit Teletubbies.

Kelima orang ini memang tidak ditetapkan sebagai tersangka, namun mereka harus melakukan wajib lapor di Polres Probolinggo. Kelimanya adalah pengganti perempuan berinisial PMP (26) asal Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang dan pengantin pria berinisial HP (39) asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya. Sementara tiga lainnya adalah kru wedding organizer berinisial ET (27) asal Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, MG (38) asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya dan AR (34) asal Kelurahan Tandes, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.

1. Polres Probolinggo telah memanggil 5 saksi dalam kasus pembakaran Gunung Bromo

Kembali Diperiksa Polisi, Pasangan Prewedding Flare Ingin Minta MaafKapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana. (IDN Times/istimewa)

Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana mengatakan jika pihaknya telah memanggil kelima saksi dalam kasus pembakaran Gunung Bromo. Mereka diperiksa untuk lebih memperdalam penyidikannyang dilakukan Satreskrim Polres Probolinggo. Pemanggilan kelimanya dilakukan pada Kamis (14/9/2023), mereka diantaranya 2 orang pasangan yang melakukan prewedding dan 3 orang kru Wedding Organizer.

"Kami telah melakukan pemeriksaan kembali pada kelimanya. Kami belum bisa membeberkan isi pemeriksaan saat ini karena masih dilakukan pendalaman. Tapi yang pasti status kelimanya masih saksi yang masih harus melakukan wajib lapor," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (15/9/2023).

Tidak hanya 5 orang tersebut yang diperiksa, sopir Jeep yang disewa untuk sampai ke Bukit Teletubbies juga yelah diperiksa. Penyidik melakukan pemeriksaan kepada keenamnya untuk mengetahui peran masing-masing orang dalam kejadian tersebut.

Baca Juga: 3 Jaksa Siap Tangani Sidang Kasus Kebakaran Gunung Bromo

2. Kuasa hukum menyebutkan kalau tersangka dan saksi-saksi sudah mencoba memadamkan api

Kembali Diperiksa Polisi, Pasangan Prewedding Flare Ingin Minta MaafVideo viral prewedding dengan flare bikin Bukit Teletubbies Bromo terbakar. (Instagram/@updatemalang)

Kuasa hukum tersangka dan 5 saksi, Mustaji mengungkap kalau sebenarnya para kliennya sudah berusaha memadamkan api. Namun, mereka tidak berhasil karena jumlah air yang terbatas. Sehingga api semakin membesar dan membuat mereka pasrah.

"Klien kami sudah mengambil 5 botol air besar dari dalam mobil saat asap muncul di sana. Tapi memang kelima botol ini tidak cukup, ditambah kondisi rumput yang sangat kering," bebernya.

Oleh karena itu, ia membantah anggapan kalau keenam kliennya hanya diam saja saat kebakaran tersebut. Ia menjelaskan kalau para kliennya juga panik.

3. Psikis para kliennya terguncang setelah dibully netizen, ingin minta maaf pada masyarakat sekitar

Kembali Diperiksa Polisi, Pasangan Prewedding Flare Ingin Minta MaafHasil foto pasangan yang melakukan prewedding di Gunung Bromo dengan menyalakan flare. (IDN Times/istimewa)

Mustaji menjelaskan jika kini para kliennya dalam kondisi mengenaskan. Pasalnya mereka kini menjadi bulan-bulanan netizen. Ia mengatakan jika para kliennya tidak pernah menyangka jika kegiatan foto prewedding yang mereka lakukan memberi dampak yang mengerikan.

Ia mengakui jika dampak dari kebakaran tersebut memang signifikan. Tapi ia memastikan kalau tidak ada unsur kesengajaan untuk membakar Gunung Bromo. Oleh karena itu, mereka akan meminta maaf pada masyarakat Tengger.

"Klien kami ingin meminta maaf pada kepala desa, tokoh adat, dan masyarakat sekitar. Kami berharap ini bisa meredakan kemarahan masyarakat," tandasnya.

Baca Juga: Karhutla Gunung Bromo Diperkirakan Mencapai 500 Hektare

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya