Wilayah Kendal dan Sine Ngawi Jadi Prioritas Water Bombing

Penanganan karhutla Gunung Lawu

Ngawi, IDN Times - Komandan Satgas Penanganan Karhutla Gunung Lawu, Letkol Arm Didik Kurniawan telah melakukan pemantauan udara menggunakan helikopter milik Polda Jawa Timur. Dari hasil pemetaan udara, dua wilayah kebakaran Sine dan Kendal bakal dibom air atau water bombing.

1. Api menjalar ke selatan atau ke Magetan

Wilayah Kendal dan Sine Ngawi Jadi Prioritas Water BombingKondisi warung mbok Yem utuh tak tersentuh api sama sekali saat yang lain terbakar/IDN Times/ Riyanto

Pria yang saat ini juga sebagai Komandan Kodim 0805 Ngawi itu memantau dari helikopter bersama Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Direskrimsus Polda Jatim, dan Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono.

Dari pantauan udara, api diperkirakan terus menjalar ke arah selatan atau ke Magetan serta ada pula yang mengarah ke arah barat atau ke arah Kecamatan Sine.

"Ada dua titik besar. Yakni di kawasan Kendal, serta ada yang ke arah barat yakni Kecamatan Sine. Dua lokasi ini yang kami fokuskan untuk water bombing besok," kata Didik hari ini, Selasa (03/10/2023).

Baca Juga: Warung Mbok Yem di Puncak Lawu Tak Tersentuh Api

2. Water Bombing datang hari ini

Wilayah Kendal dan Sine Ngawi Jadi Prioritas Water Bombing

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gathot Soebroto menginformasikan jika heli untuk melakukan water bombing datang hari ini antara jam 12.00 hingga 14.00 WIB.

"Kemarin sudah disurvei, tempat mendaratnya di mana, tempat ambil airnya di mana. Yang jelas tempat ambil airnya tidak berubah, yakni di Telaga Sarangan, Magetan. Kemudian, langsung dilakukan pengeboman air di lokasi yang terbakar," kata Gathot.

Helikopter yang digunakan untuk pemadaman karhutla Lawu kecil dan berkapasitas tandon 1.000 liter air. Jika cuaca dan kondisi mendukung maka bisa sampai 50 kali penerbangan nantinya.

3. Seluas 1.100 hektare hutan Gunung Lawu di Ngawi terbakar

Wilayah Kendal dan Sine Ngawi Jadi Prioritas Water Bombinglawu mountain (instagram,com/lawumountain)

Sekadar diketahui, luasan lahan dan hutan yang terbakar di Gunung Lawu selama sebulan terakhir tercatat ada 1.100 hektar. Hal tersebut disampaikan Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, dari catatan polisi ribuan hektar lahan dan hutan yang terbakar tersebut terjadi selama 14 kali. Terhitung sejak 30 Agustus 2023 hingga hari ini, 3 Oktober 2023.

"Untuk yang kebakaran terakhir ini, yang bermula pada Jumat 29 September 2023 sampai 2 Oktober 2023 itu saja sudah 400 hektar. Untuk luasan secara akumulatif, total 1.100 hektar hutan dan lahan hangus," kata Argo. Selasa (03/10/2023).

Pihaknya mengaku akan terus melakukan pemantauan secara intensif sembari mengerahkan pasukan untuk terus melakukan penanganan. Utamanya di kawasan hutan di Ngrambe dan Sine.

Ditanya lebih lanjut siapa pelaku yang menyebabkan karhutla di kawasan Ngawi sampai separah ini? Argo mengaku masih melakukan penyelidikan. Utamanya, apakah karena kelalaian ataukah karena kesengajaa.

"Kami tidak henti hentinya mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran di kawasan tang rawan terjadi karhutla, meski di awal tidak ada niat untuk membakar hutan," pungkasnya.

Baca Juga: Helikopter BNPB Didatangkan untuk Padamkan Karhutla Gunung Lawu

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya