Beras Mahal, Perajin Kerupuk Lempeng di Magetan Terancam Gulung Tikar

Selain perkecil ukuran, mereka juga naikkan harga

Magetan, IDN Times - Kenaikan harga beras saat ini berdampak kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Magetan Jawa Timur. Salah satunya pembuatan kerupuk lempeng di Dusun Banjarmelati Kelurahan Sukowinangun Kecamatan Magetan ini. Agar tak merugi, mereka terpaksa kurangi ukuran dan menaikkan harga jualnya.

1. Harga kerupuk lempeng dinaikkan

Beras Mahal, Perajin Kerupuk Lempeng di Magetan Terancam Gulung TikarUsaha kerupuk lempeng di Magetan/ IDN Times/ Riyanto

Tidak ingin merugi akibat dampak kenaikan harga beras yang capai harga Rp3 ribu per kilogramnya saat ini, para perajin kerupuk lempeng memilih menaikkan harga jual dan mengurangi ukurannya. Dari harga jual sebelumnya Rp24 ribu, naik menjadi Rp25 ribu per 150 bijinya. Selain itu, ukuran juga diperkecil hingga satu centimeter.

Pada kelompok usaha lempeng Banjarmelati ini ada sekitar 19 perajin yang setiap harinya membutuhkan bahan baku antara 1 kwintal hingga 1,5 kwintal beras. Padahal sebelumya mereka membeli beras hanya seharga Rp9 ribu kini naik menjadi Rp12 ribu per kilogram.

"Jelas naiknya harga beras sangat berdampak kepada perajin kerupuk lempeng. Bayangkan dari harga sebelumnya kan hanya Rp9 ribu, tiba tiba naik ke- Rp13 ribu per kilogramnya. Agar tetap bisa tetap produksi kami terpaksa naik harga seribu dan ukuran tadi kita perkecil. Garam juga naik," kata Anto salah satu perajin kerupuk lempeng.

Baca Juga: Gegara Bocah Main Korek Gudang Gabah di Magetan Ludes Terbakar

2. Naikkan harga lempeng sebabkan penjualan sepi

Beras Mahal, Perajin Kerupuk Lempeng di Magetan Terancam Gulung TikarUsaha kerupuk lempeng di Magetan/ IDN Times/ Riyanto

Sementara itu untuk harga beras dipasar sayur Magetan dari pantauan IDN Times juga tinggi. Untuk beras jenis premium dijual Rp14 ribu/ dari sebelumnya Rp13 ribu per kilogram. Untuk beras medium dijual Rp13 ribu dari seblumnya Rp11 ribu per kilogram. Beras bulog naik menjadi Rp55 ribu dari sebelumnya Rp48 ribu per 5 kilogram.

Tidak hanya beras, bahan baku lempeng seperti garam juga naik. Dari Rp3.500 menjadi Rp7.500 per kilogramnya. Belum obat puli juga ikut ikutan naik. "Dampak naikkan harga jual dan ukuran lempeng tadi penjualan juga jadi sepi tidak seperti biasanya ya. Habis gimana lagi," keluh Anto pasrah.

3. Perajin kerupuk lempeng terancam gulung tikar

Beras Mahal, Perajin Kerupuk Lempeng di Magetan Terancam Gulung TikarUsaha kerupuk lempeng di Magetan/ IDN Times/ Riyanto

Saat ini para perajin lempeng di Banjarmelati pada kelurahan Sukowinangun mengaku pasrah atas kenaikan harga beras dan bahan bahan baku lempeng lainnya. Mereka berharap segera ada bantuan beras murah dari pemerintah. 

"Kalau terus terusan begini mungkin kami lambat laun akan gulung tikar. Bagaimana tidak jualan sepi sedang harga bahan baku naik terus," jelasnya.

Diprediksi harga beras masih akan terus naik seiring mahalnya harga gabah dari petani. Pada tingkat petani harga gabah kering giling telah tembus di angka Rp8 ribu per kilogramnya. "Yah mudah-mudahan  harga kebutuhan pokok segera stabil agar usaha pembuatan kerupuk lempeng kami tetap bisa berproduksi," pungkasnya.

Baca Juga: Tabrakan Adu Banteng di Magetan, Dua Motor Ludes Terbakar

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya