Bertambah, Jumlah Penderita Hepatitis A di Pacitan Capai 824 Orang

Pemkab berencana menggunakan anggaran tak terduga

Pacitan, IDN Times - Jumlah penderita Hepatitis A di Kabupaten Pacitan hingga Kamis (27/6) siang, tercatat sebanyak 824 orang. Data itu merupakan hasil pembaharuan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat yang dilaporkan ke Bupati Pacitan Indarto. 

"Sampai hari ini dan siang ini jumlahnya segitu dan terus bertambah," kata Indartato saat dihubungi IDN Times

1. Pasien dirawat di rumah sakit dan 8 puskesmas

Bertambah, Jumlah Penderita Hepatitis A di Pacitan Capai 824 OrangDok. IDN Times/Istimewa

Status penyakit Hepatitis A telah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) pada Selasa (25/6). Sebab, jumlah penderitanya membeludak di empat wilayah Kecamatan, yakni Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, dan Kebonagung.

Ratusan penderita itu dirawat di rumah sakit dan delapan puskesmas, di antaranya Sudimoro, Sukorejo, Ngadirojo, Wonokarto, Tulakan, Bubakan, Tegalombo, dan Arjosari. Adapun penanganannya dengan cara ditempatkan di ruang khusus atau isolasi untuk menghindari penularan kepada petugas medis maupun keluarga yang menunggu.

2. Petugas dari provinsi dan pusat sudah meninjau lokasi

Bertambah, Jumlah Penderita Hepatitis A di Pacitan Capai 824 OrangDok.IDN Times/Istimewa

Menurut Indartato, penetapan KLB Hepatitis A ini untuk meningkatkan penanganan. Bila sebelumnya hanya dilakukan oleh Pemkab Pacitan dan jajarannya, maka dapat dibantu pihak Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat. 

Beberapa petugas dari Surabaya dan Jakarta, dikatakan, juga telah meninjau ke lokasi pasien Hepatitis A dirawat. "Dengan status KLB, maka semua (pemkab, provinsi, dan pusat) bisa ikut menangani," ujar bupati dua periode ini. 

3. Berencana ajukan bantuan ke provinsi dan pusat

Bertambah, Jumlah Penderita Hepatitis A di Pacitan Capai 824 OrangDok. IDN Times/Istimewa

Untuk penanganan wabah Hepatitis A, ia melanjutkan, pihak pemkab berencana menggunakan anggaran tak terduga di APBD 2019. Selain itu, mengajukan bantuan dana ke pemerintah provinsi maupun pusat. 

"Kalau untuk anggaran tak terduga dapat digunakan setelah penetapan KLB," ujar Indartato sembari menyatakan rencana pengajuan bantuan anggaran ke pemerintah lebih atas belum dirumuskan jumlah dan peruntukannya. 

4. Galakkan pola hidup bersih dan sehat

Bertambah, Jumlah Penderita Hepatitis A di Pacitan Capai 824 Orangpexels.com/Burst

Kepala Dinkes Pacitan dr Eko Budiono mengatakan bahwa penanganan yang tengah dijalankan dengan menerapkan tata laksana kasus lebih intensif serta surveilans epidemiologi yang lebih akurat. Selain itu, pengendalian faktor risiko. Kegiatannya seperti pemberian nutrisi tinggi kalori dan protein.

Juga, menyusun laporan harian serta pemanfaatan sistem laporan cepat untuk semua puskesmas dan layanan kesehatan swasta. Petugas juga melakukan pemeriksaan sumber air, klorinasi, pembiasaan cuci tangan pakai sabun, dan promosi kesehatan terkait pencegahan hepatitis A. "Upaya yang dilakukan kami singkat menjadi Taspen," ujar dia.

Baca Juga: Pacitan Menetapkan Status KLB Kasus Hepatitis A

5. Droping air bersih di kawasan endemis Hepatitis A

Bertambah, Jumlah Penderita Hepatitis A di Pacitan Capai 824 OrangDok. IDN Times/Istimewa

Selain menggunakan program Taspen, penanganan penyakit Hepatitis A juga dilakukan dengan distribusi air bersih ke lokasi endemis. Salah satunya di Desa/Kecamatan Sudimoro. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Pujono, mengatakan droping air di titik itu dilaksanakan Selasa (25/6).

"Pengiriman air bersih ke sana sifatnya darurat karena ada permintaan dari Dinkes," ucap dia. Menurut Dinkes, air bersih dibutuhkan warga di Desa Sudimoro untuk meminimalisir penularan virus Hepatitis A. Sebab, di Desa tersebut sudah mulai mengalami krisis air. 

 

Baca Juga: KLB Hepatitis A di Pacitan, Warga Ponorogo Diminta Waspada 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya