Wah! Niat Menolong Orang, Dukun-dukun Baik Banyuwangi Bikin Persatuan 

Dukun-dukun jahat sudah pasti kalah sakti, nih

Banyuwangi, IDN Times - Belasan dukun yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi sepakat membuat perkumpulan bernama Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu). Tidak sekadar perkumpulan, para dukun berencana mengajukan legalitas hukum untuk Perdunu.

"Rencana dari rapat kemarin, mau diresmikan (legal) Kemenkumham dan mau bikin cabang di seluruh Indonesia," ujar Bendahara Perdunu, In'amul Muttaqien saat dihubungi IDN Times via telepon, Jumat (5/2/2021).

1. Jadi penyeimbang praktik perdukunan negatif

Wah! Niat Menolong Orang, Dukun-dukun Baik Banyuwangi Bikin Persatuan (Ilustrasi palu sidang) IDN Times/Arief Rahmat

Deklarasi terbentuknya Perdunu, kata In'amul, berlangsung di Villa Bejong yang terletak di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Rabu sore (03/2/2021). Dalam deklarasi tersebut, terdapat 15 orang tokoh dukun dan ulama dari berbagai wilayah Banyuwangi.

In'amul melanjutkan, komunitas Perdunu didirikan bukan untuk menyombongkan diri atau menakuti orang. Sebaliknya, komunitas Perdunu seperti menjadi penyeimbang dari praktik perdukunan yang negatif. Ibaratnya bila ada yang hitam, harus diimbangi yang putih.

"Jadi ini lebih ke arah positif, terutama untuk kalangan medis, misalnya disantet, nah bagaimana masyarakat bisa dibentengi. Karena kita tidak memungkiri ada orang niat jahat yang mengorder dukun yang negatif lalu si target korban benar-benar kena," katanya.

2. Hanya menerima order positif

Wah! Niat Menolong Orang, Dukun-dukun Baik Banyuwangi Bikin Persatuan Foto hanya ilustrasi. Instagram.com/adikunc

Anggotanya bahkan hanya diperbolehkan menerima pesanan untuk menyembuhkan atau bersifat menolong korban-korban yang dinilai telah diserang secara negatif oleh dukun lain.

"Jadi kalau dirasa, sama-sama satu perguruan, kalau order jelek digarap, itu yang tidak kami inginkan. Kalau kami menerima order yang positif saja," ujarnya.

Perdunu sendiri rata-rata dari kalangan santri pondok pesantren. Usai terbentuk Perdunu, sejumlah paguyuban dukun lain di luar kalangan santri juga mendukung.

"Intinya kami mengayomi semua paranormal dan metafisika yang menggeluti bidang itu untuk masuk wadah ini agar legal formal. Beberapa paguyuban dukun yang bukan dari kalangan santri juga saling dukung, jadi tidak ada gap," katanya.

Baca Juga: Berdalih Pengobatan Alternatif, Dukun Cabul di Blitar Ditangkap

3. Hapus stigma Banyuwangi sebagai Kota Santet

Wah! Niat Menolong Orang, Dukun-dukun Baik Banyuwangi Bikin Persatuan Ilustrasi Hipnotis (incrediblehypnotist.com)

Saat ditanya perihal santet dan pelet yang lekat dengan hal negatif, ia mengatakan, komunitasnya ingin membentengi hal tersebut. Praktik santet dan pelet menurutnya ibarat pisau yang dipegang jagal pemotong hewan dengan pisau yang dipegang seorang pembunuh.

"Artinya, semua tergantung order. Pisau kalau dipegang oleh jagal ya untuk menyembelih hewan, tapi kalau dipegang pembunuh ya bisa untuk kejahatan," katanya.

Banyuwangi sendiri memang sudah sejak lama dikenal sebagai kota santet. Stigma tersebut harusnya bukan untuk ditakuti, namun bagaimana caranya agar terhindar.

"Jadi intinya ingin mengedukasi masyarakat, terutama Banyuwangi yang terkenal dengan kota santet. Ingin edukasi masyarakat asalkan kita punya benteng, terutama dari kalangan santri. Masak santri bisa kena hipnotis, bisa kena santet, kena pelet. Itu karena tidak punya benteng," katanya.

Baca Juga: Angka Kematian Capai 470, Satgas Banyuwangi Umumkan 11 Aturan Baru

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya