Pemkab Banyuwangi Sediakan Rp3 M untuk Makanan Santri Selama Karantina

Sumber dana dari biaya tidak terduga

Banyuwangi, IDN Times - Pemkab Banyuwangi menyiapkan anggaran Rp3 miliar untuk memenuhi kebutuhan makan santri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung. Merak saat ini sedang menjalani masa karantina untuk memutus rantai penularan virus Corona (COVID-19).

Selama sepekan lebih, sudah ada 600-an santri yang terpapar COVID-19 sehingga harus menjalani karantina. Sekali memasak di dapur umum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beserta TNI dan Tagana menyiapkan 18.000 porsi dalam sehari makan untuk santri.

1. Sumber dana dari biaya tidak terduga APBD

Pemkab Banyuwangi Sediakan Rp3 M untuk Makanan Santri Selama KarantinaBPBD bersama Tagana dan relawan memasak di dapur umum. IDN Times/Istimewa

Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi Abdul Kadir menjelaskan, anggaran Rp 3 miliar untuk kebutuhan logistik dapur umum tersebut berasal dari APBD untuk biaya tidak terduga.

"Seluruh biaya makanan diambilkan dari APBD, biaya tidak terduga. Semua logistik anggarannya dari APBD. Pemprov Jatim dan TNI mendukung tenaga dan peralatan agar penyiapan lebih cepat," kata Kadir, Selasa (1/9/2020).

2. Bantuan tenaga dari Tagana dan TNI

Pemkab Banyuwangi Sediakan Rp3 M untuk Makanan Santri Selama KarantinaIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Rochmanudin)

Kadir menjelaskan, 18.000 porsi makanan tersebut diberikan untuk sarapan, makan siang, dan malam, selama 14 hari. Selama memasak, pihaknya mendapat bantuan tenaga dari Tagana Jatim 30 orang dan 150 anggota TNI.

"Menunya sesuai yang disarankan oleh Kementrian Kesehatan. Di setiap penyajian harus ada nasi, lauk, sayur, dan buah. Juga diberi air mineral kemasan. Bila ada foto nasi hanya sama mie, itu bukan dari dapur kami,” ujarnya.

Baca Juga: Klaster Ponpes Blokagung Banyuwangi, 4.800 Santri Sudah Dites Swab

3. Butuh 900 kilogram beras per hari

Pemkab Banyuwangi Sediakan Rp3 M untuk Makanan Santri Selama KarantinaIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk kebutuhan tersebut, Kadir mengatakan, BPBD belanja logistik dalam jumlah besar. Seperti untuk satu kali menu makan siang dibutuhkan telor ayam 645 kilogram, terong 650 kilogram, tempe 40 lonjor, tomat 50 kilogram, cabe besar dan rawit 90 kilogram, terasi 10 kilogram dan beras 900 kilogram dan buah buahan.

Semua bahan tersebut dimasak di dapur umum yang didirikan di lapangan samping pondok pesantren.

"Kami kerja gantian, terus 24 jam, karena kalau ada yang telat bisa telat penyajiannya, karena porsi sebanyak itu," jelasnya.

Anggota Taruna Siaga Bencana atau Tagana asal Kecamatan Rogojampi, mengaku butuh kerja tim yang solid agar penyediaan 18.000 porsi makanan bisa tepat waktu diberikan kepada santri.

"Ini jumlahnya luar biasa besar, 18.000  itu tidak sedikit. Ekstra kerjanya," katanya.

Baca Juga: Ratusan Santri Blokagung Diisolasi, Siapkan 18 Ribu Porsi Konsumsi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya