Ratusan Santri Blokagung Diisolasi, Siapkan 18 Ribu Porsi Konsumsi

Sudah 620 santri positif COVID-19 per Senin (31/8/2020)

Banyuwangi, IDN Times - Upaya pemutusan penularan virus corona di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam, Blokagung, Kabupaten Banyuwangi dilakukan secara sinergis oleh banyak pihak. Memasuki masa karantina, pemerintah menyediakan 18.000 porsi makanan untuk kebutuhan makan harian penghuni pondok pesantren.

Per 31 Agustus 2020, kasus konfirmasi COVID-19 di Banyuwangi mencapai 772 kasus. 620 kasus di antaranya merupakan santri Ponpes Blokagung.

1. Bantuan makanan untuk dua minggu

Ratusan Santri Blokagung Diisolasi, Siapkan 18 Ribu Porsi KonsumsiPenyiapan 18.000 porsi oleh Pemprov Jatim dan Pemda di dapur umum Ponpes Blokagung selama jalani karantina total. IDN Times/Istimewa

Sejak penerapan karantina total, setiap hari Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi menyiapkan 18.000 porsi makanan. Makanan itu disediakan saat sarapan, siang, dan malam hari selama dua minggu.

"Ini semua disiapkan oleh Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, dan TNI,” kata Sekretaris Daerah Pemprov Jatim Heru Tjahjono saat meninjau lokasi dapur umum di Lapangan Kaligesing, Blokagung, Banyuwangi, Senin (31/8/2020).

2. Mendirikan dapur umum

Ratusan Santri Blokagung Diisolasi, Siapkan 18 Ribu Porsi KonsumsiIlustrasi virus corona (COVID-19). IDN Times/Rochmanudin

Dapur umum telah didirikan di tanah lapang yang tidak jauh dari pondok. Lapangan itu di set up menjadi pusat dapur umum yang berstandar kesehatan. Demikian pula mini hospital, telah didirikan sejak beberapa hari lalu oleh Pemkab Banyuwangi.

Heru mengatakan, menyiapkan 18.000 konsumsi tiap hari bukan hal mudah. Apalagi makanan harus memenuhi standar kesehatan yang telah diatur jumlah kalori dan higienisitasnya. 

"Karena itu sesuai arahan Ibu gubernur, Pemprov Jatim dan Pemkab Banyuwangi memenuhi kebutuhan logistik pondok. Kami semua bahu-membahu menangani pondok pesantren ini. Dari kementrian, pemprov, pemkab, TNI/Polri, dan semua pihak yang membantu penanganan di sini," kata Heru.

Dia mengatakan, selama tiga hari hingga Kamis (3/9/2020) ini, Pemprov Jatim membantu menyediakan makan untuk sarapan. Sedangkan makan siang dan malam disediakan Pemkab Banyuwangi.

"Sementara mulai Kamis besok sudah akan ada pemilahan dapur. 3.000 porsi akan disiapkan TNI, 1.500 porsi dari Pemprov Jatim, dan 1.500 porsi dari Pemkab Banyuwangi. Setiap harinya akan seperti itu, jadi bisa cepat. Karena memang 6.000 per waktu makan adalah jumlah yang besar, jadi membutuhkan banyak tenaga," kata mantan bupati Tulungagung tersebut.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan Banyuwangi  Terima Insentif APBD Rp3,9 Miliar

3. Gizi dan kebersihan makanan para santri harus diperhatikan

Ratusan Santri Blokagung Diisolasi, Siapkan 18 Ribu Porsi KonsumsiIlustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Sementara itu, Ketua Rumpun Tracing Satgas Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso mengatakan, selama proses karantina tidak boleh ada yang keluar masuk pondok, kecuali tenaga medis dengan tugas dan penanganan khusus. 

"Yang terpenting adalah gizi dan kebersihannya. Makanya kami jaga benar," kata Kohar.

Secara terpisah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh warga untuk turut mendoakan kesembuhan para santri.

“Doakan, jangan di-bully. COVID-19 bukan aib. Kita dukung para santri kembali sehat,” ujar Anas usai meninjau penanganan COVID-19 di ponpes tersebut.

Pihaknya kemudian meminta maaf bila sempat terjadi keterlambatan dalam hal suplai bantuan makanan.

“Bahwa ada kendala teknis seperti hari pertama kemarin soal makanan, kami minta maaf. Karena selain jumlah makanan yang sangat besar, kemarin kami mencari alur distribusi yang pas," kata Anas.

Baca Juga: Muncul Klaster Baru di Banyuwangi, 77 Santri Ponpes Positif COVID-19

Topik:

  • Dida Tenola
  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya