Erupsi Semeru Berdampak Besar, Bupati Lumajang: Kami Butuh EWS

Erupsi Gunung Semeru harus diantisipasi lebih matang

Lumajang, IDN Times - Erupsi Gunung Semeru yang terjadi secara mengejutkan tanpa ada tanda-tanda pada 4 Desember 2021, membuat Pemerintah Kabupaten Lumajang harus belajar upaya mitigasi lebih serius.

Data terakhir yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, 16 Desember menyebut, sebanyak 1.027 rumah warga yang ada di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo rusak ringan hingga berat. Jumlah tersebut baru dua desa di Supit Urang dan Sumberwuluh yang telah didatata BPBD.

1. 2.004 orang Luka-luka

Erupsi Semeru Berdampak Besar, Bupati Lumajang: Kami Butuh EWSKanal aliran lahar yang membelah Kampung Renteng ini meluap saat erupsi Gunung Semeru. (IDN Times/Ulil Albab)

Sementara itu, jumlah korban meninggal yang ditemukan sebanyak 48, kemudian sebanyak 2.004 orang mengalami luka-luka dan telah menjalani rawat jalan di posko kesehatan dan Puskesmas.

"Kami butuh sistem peringatan dini (early warning system) bencana di Gunung Semeru, agar kami bisa mengetahui akan terjadinya bencana dengan cepat," ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq, saat Rakor di Kantor Kecamatan Pasirian, Kamis malam (16/12/21).

Adanya alat early warning system, harapannya bisa segera memberikan informasi peringatan dini pada masyarakat, serta tingkatan bencana yang berpotensi terjadi.

"PVMBG kalau bisa menambah detail informasi, apakah alat bisa melihat kemungkinan bencana dengan volume, kapasitas, kekuatan dari guguran awan panas yang harus kita antisipasi," katanya.

Baca Juga: 36 Masih Hilang, Operasi SAR Korban Erupsi Semeru Ditutup

2. Sebanyak 10.565 orang mengungsi

Erupsi Semeru Berdampak Besar, Bupati Lumajang: Kami Butuh EWSKondisi tenda pengungsian korban erupsi Semeru di Sumberwuluh, Lumajang. IDN Times/Ulil Albab

Dari data terakhir, total warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 10.565 jiwa, dan terus dalam pendataan. Titik pengungsian sejauh ini terdeteksi di 151 titik.

Antara lain, 19 titik di 3 Kecamatan. Kecamatan Pasirian 7 titik sebanyak 1.518 jiwa. Kecamatan Candipuro 8 titik sebanyak 4.563 jiwa dan Kecamatan Pronojiwo 4 titik, 1.056 jiwa. Kemudian tersebar 118 titik di Kabupaten Lumajang.

Selain itu, terdapat 14 titik di luar Kabupaten Lumajang, antara lain di Malang 9 titik sebanyak 344 jiwa. Di Kabupaten Probolinggo 1 titik 11 jiwa, Kabupaten Blitar 1 titik 20 jiwa
dan KabupatenJember 3 titik 13 jiwa.

Selain rumah, BPBD Lumajang mencatat, terdapat 24 fasilitas pendidikan formal yang rusak, satu jembatan Perak Piket Nol yang menghubungkan Jl. Nasional Lumajag-Malang putus. Kemudian 19 tempat ibadah rusak dan 1 fasilitas kesehatan rusak.

Baca Juga: 38 Korban Erupsi Semeru Teridentifikasi, 28 Sudah Diambil Keluarga

3. Lahan pertanian terdampak

Erupsi Semeru Berdampak Besar, Bupati Lumajang: Kami Butuh EWSLuapan lahar yang menghantam pemukiman saat guguran awan panas Gunung Semeru. (IDN Times/Ulil Albab)

Dari segi ekonomi, ribuan ternak milik masyarakat juga terdampak, sapi potong sebanyak 764 ekor, kambing 684 ekor dan unggas 1.578 ekor. Hewan peliharaan tersebut sebagian besar mati, dijual murah dan masih dirawat di lokasi terdampak.

Di sektor pertanian, seluas 375 Ha tanaman padi terdampak, 46 Ha tanaman jagung, 23 Ha ubi kayu, 16 Ha tomat, 110 Ha cabai besar, 11 Ha Kubis, 49 Ha salak, 15 Ha kapulaga, 40 Ha durian, 59 Ha tebu, 50 Ha kopi, 17 Ha cengkeh dan 40 Ha kelapa.

Thoriq menyebut, tim penanggulangan bencana saat ini masih melakukan upaya pencarian korban, terutama di daerah tambang pasir Satuhan, Kebondeli dan Kampung Renteng. Upaya pengerukan aliran sungai yang mengalami pendangkalan juga dilakukan, dibantu PU SDA Provinsi Jawa Timur.

Selain evakuasi, pembersihan material di jalan nasional Mumajang-Malang Dusun Kamarkajang Desa Sumberwuluh masih mencapai 50 persen dan pengerjaan tanggul darurat di bawah gladak perak mencapai 90 persen.

Thoriq berharap, pihak yang menangani kebencanaan memiliki standart informasi yang lebih akurat untuk peringatan dini bencana. Harapannya Pemda juga bisa memberi tahu masyarakat untuk mencegah adanya korban.

"Kalau hal itu menjadi standart kita semua sebagai peringatan, maka kita akan memiliki pikiran dan tindakan antisipasi yang lebih," harapnya.

Baca Juga: Hunian Baru Korban Erupsi Semeru di Lahan 90 Hektar Segera Dibangun

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya