36 Masih Hilang, Operasi SAR Korban Erupsi Semeru Ditutup

Karena durasi waktu dan kondisi lapangan membahayakan

Lumajang, IDN Times - Operasi pencarian dan penyelamatan atau search and rescue (SAR) bencana erupsi Gunung Semeru resmi ditutup pada Kamis (16/12/2021). Penghentian ini dikarenakan durasi waktu serta potensi erupsi susulan yang sempat terjadi.

1. Operasi SAR sudah diperpanjang 2 kali

36 Masih Hilang, Operasi SAR Korban Erupsi Semeru DitutupOperasi SAR hari terakhir, tim SAR berhasil menemukan 2 human body remains. (dok. Basarnas Surabaya).

Kepala Kantor SAR Surabaya selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Hari Adi Purnomo menjelaskan bahwa penghentian upaya pencarian ini merupakan hasil evaluasi bersama oleh seluruh potensi SAR yang terlibat. Operasi SAR idealnya berlangsung selama 7 hari saja. Namun, untuk bencana Semeru ini, operasi diperpanjang dua kali hingga mencapai 13 hari.

Selain itu, guguran awan panas yang sempat terjadi pada Kamis (16/12/2021) sekitar pukul 10.00 WIB cukup membahayakan dan membuat operasi dihentikan sementara.

"Aspek efektifitas juga menjadi pertimbangan kami, karena kemungkinan korban hidup dalam kondisi seperti itu sangat kecil kemungkinannya," ujar Hari, Jumat (17/12/2021).

Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Semeru Meningkat, Ada Guguran Awan Masif

2. Pihak korban hilang sudah sepakat soal penutupan operasi SAR

36 Masih Hilang, Operasi SAR Korban Erupsi Semeru DitutupApel penutupan operasi SAR erupsi Gunung Semeru. Dok. Basarnas Surabaya.

Penghentian pencarian ini pun sudah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga korban yang masih belum ditemukan. Berdasarkan data SAR Surabaya, masih ada 36 orang yang dilaporkan hilang dan belum temukan baik secara utuh maupun bagian tubuhnya.

"Evaluasi bersama seluruh Potensi SAR yang terlibat dalam operasi SAR, serta pihak keluarga korban yang belum ditemukan, akhirnya kami sepakat untuk memghentikan atau menutup operasi SAR yang sudah berlangsung selama 13 hari ini," tuturnya.

3. Petugas SAR masih lakukan pemantauan

36 Masih Hilang, Operasi SAR Korban Erupsi Semeru DitutupEvakuasi korban meninggal akibat erupsi Semeru. Dokumentasi Basarnas

Meski operasi SAR telah dihentikan, Hari memastikan bahwa masih ada petugas SAR yang berjaga di sekitar wilayah bencana erupsi Gunung Semeru. Personel ini melakukan pemantauan dan bersiaga jika ada laporan mengenai dugaan temuan korban.

"Kami akan membuka operasi SAR lagi jika ada informasi valid ada korban atau tanda-tanda ditemukan korban. Atau, jika erupsi terjadi lagi dan kembali menelan korban jiwa," ungkapnya.

4. 48 ditemukan jasad ditemukan, 36 masih hilang

36 Masih Hilang, Operasi SAR Korban Erupsi Semeru DitutupRumah yang terendam terdampak abu vulkanik letusan Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Operasi SAR Gunung Semeru yang dimulai sejak Sabtu (4/12/2021) ini melibatkan 126 Potensi SAR dengan jumlah kurang lebih 350 personel. Selama 13 hari, telah ada 48 jasad yang ditemukan di lokasi kejadian secara utuh dan 5 paket bagian tubuh. Hingga saat ini, masih 36 korban belum ditemukan.

"Update operasi SAR hari terakhir, tim SAR berhasil menemukan 2 human body remains, masing-masing pada pukul 08.15 dan 08.30 WIB di sektor pencarian Dusun Curah Kobokan. Kedua bagian tubuh manusia tersebut telah dievakuasi ke RSUD Haryoto untuk keperluan identifikasi," tutupnya.

Baca Juga: Semeru Kembali Erupsi, Warga Panik Mengungsi

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya