PPKM Level 1 Surabaya Berakhir, BOR COVID-19 Surabaya 2 Persen

Ayo biasakan tetap prokes yo rek

Surabaya, IDN Times - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 Kota Surabaya akan berakhir hari ini, Senin (18/4/2022). Kasus COVID-19 di Surabaya pun semakin hari semakin menurun, terbaru Bed Occupation Rate (BOR) rumah sakit COVID-19 di Surabaya kini tinggal 2 persen.

1. Keputusan PPKM Surabaya tunggu pusat

PPKM Level 1 Surabaya Berakhir, BOR COVID-19 Surabaya 2 PersenIlustrasi PPKM Darurat. IDN Times/ istimewa

Wakil Ketua Satgas COVID-19 Kota Surabaya, Ridwan Mubarun mengatakan, berdasarkan Inmendagri sebelumnya, PPKM Level 1 di Surabaya memang berakhir hari ini Senin (18/4/2022). Namun, pihaknya masih menunggu keputusan pusat apakah PPKM diperpanjangan atau sudah berakhir.

"Itu kan menyatakan Level 1. Kalau misalnya nanti malam tidak ada surat, berarti betul PPKM sudah tidak ada lagi," ujar Ridwan saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (18/4/2022).

Baca Juga: Tema Turki Dipilih dalam Muslim Fashion Runway 2022 di Surabaya

2. BOR COVID-19 Surabaya 2 persen

PPKM Level 1 Surabaya Berakhir, BOR COVID-19 Surabaya 2 Persensebuah ranjang kosong di rumah sakit (freepik.com/dcstudio)

Meski demikian, Ridwan menuturkan, kondisi COVID-19 di Kota Surabaya kian hari kian menurun. Perhari ini BOR COVID-19 Surabaya sudah 2 persen.

"Kasus aktif kita itu turun terus sekarang 70 kalau gak salah dari 5 ribu sekarang jadi 70 kasus aktif. Berarti kondisi kita betul-betul bagus di Level 1, Bor COVID-19 kita sudah 2 persen," ungkapnya.

3. Sejumlah isoter di Surabaya kosong pasien

PPKM Level 1 Surabaya Berakhir, BOR COVID-19 Surabaya 2 PersenIlustrasi kamar di asrama haji. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Selain BOR COVID-19 yang semakin menurun, isolasi terpusat milik Pemerintah kota Surabaya seperti Rumah Sakit Lapangan Tembak dan Asrama Haji juga sudah kosong pasien. "Sudah tidak ada pasien sejak pertengahan Maret kemarin," tutur Ridwan.

Ia juga mengatakan, masyarakat yang positif COVID-19 kini lebih banyak memilih untuk isolasi mandiri di rumah. Pihaknya tidak memaksa masyarakat untuk melalukan isolasi di isoter milik pemerintah.

"Kalau sekarang kan lebih cepat kesembuhan jadi cuma minum obat sudah sembuh. Apalagi sekarang kan ada obat gratis COVID-19 dari pemerintah. Tinggal ikuti linknya Halodoc itu, nantu dikirimi obat," tutup Satgas

Baca Juga: Menikmati Bebek Porsi Kuli saat Buka Puasa di Surabaya

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya