Tergerus Air Hujan, Tanggul Bendungan Sungai Deketkulon Longsor 

Ratusan warga terancam kebanjiran

Lamongan, IDN Times- Hujan deras yang mengguyur Desa Deketkulon, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, membuat tanggul bendungan kali longsor sepanjang 10 meter, Selasa (22/1). Akibatnya, ratusan warga di dua RT terancam kebanjiran.

Beruntung, pada saat terjadinya longsor, air sungai di pintu air Dam Deketkulon tidak sedang meluap. 

"Kejadian pas hujan deras, Senin (21/1) kemarin, tiba-tiba longsor," kata Kepala Desa Deketkulon, Tri Mariyono, Selasa (21/1).

Baca Juga: Penderita DBD di Lamongan Mencapai 85 Orang, Dua Anak Meninggal

1. Lebar longsoran mencapai satu meter

Tergerus Air Hujan, Tanggul Bendungan Sungai Deketkulon Longsor IDN Times/ Imron

Mariyono menjelaskan, lebar longsoran tanggul mencapai lebih dari satu meter. Awalnya, sebelum terjadi longsor, tanggul dijadikan alternatif jalan bagi warga setempat.

Akan tetapi, dengan kejadian ini masyarakat tidak diperbolehkan melintas. Apalagi, di bagian sepanjang tanggul yang longsor muncul retakan tanah.

"ebelah bagian sepanjang tanggul sudah mengalami keretakan tanahnya dan dikhawatirkan akan merembet dibagian lainnya," katanya. 

2. Tanggul longsor, 300 warga terancam bencana banjir

Tergerus Air Hujan, Tanggul Bendungan Sungai Deketkulon Longsor IDN Times/ Imron

Mariyono menjelaskan, sebanyak 300 warga yang tinggal di sisi barat tanggul yang longsor. Karena itulah, Mariyono meminta agar tanggul yang longsor itu segera diperbaiki.

Jika tidak segera diperbaiki, dia takut tanggul itu longsor kembali, sehingga membuat warganya terancam terkena longsor. Belum lagi jika air sungai Dam Deketkulon meluap saat hujan, jika terjadi maka warga akan terkena banjir.

"Kejadian ini jelas mengancam masyarakat kami dan kami minta agar secepatnya diperbaiki," kata Mariyono.

3. Tanggul longsor bikin akses jalan masyarakat terganggu

Tergerus Air Hujan, Tanggul Bendungan Sungai Deketkulon Longsor IDN Times/ Imron

Mariyono menjelaskan akibat tanggul longsor akses jalan masyarakat menjadi terganggu. Menurutnya, warga yang sebelumnya menggunakan jalan tanggul untuk menuju Jalan Poros Pantura, kini harus memutar balik melewati jembatan kecil.

"Ya untuk saat ini kami imbau bagi pengguna motor, agar jangan dulu melewati. Kalau untuk pejalan kaki masih bisa. Lebih baik putar balik," katanya.

4. Tanggul Sungai dibangun sejak 20 tahun lalu

Tergerus Air Hujan, Tanggul Bendungan Sungai Deketkulon Longsor IDN Times/ Imron

Usia tanggul yang pintu air yang longsor itu diperkirakan Mariyono sudah berusia 20 tahun. Tanggul itu dibangun oleh Balai Besar Sumberdaya Air Provinsi Jawa Timur. 

Usai dibangun, tanggul itu sebenarnya selalu mendapatkan perawatan dari petugas balai besar. "Kondisi saat ini masih terbilang aman, karena intensitas curah hujan juga masih agak kurang. Kalau sampai penuh sungainya warga saya yang tinggal di dua RT 1 dan 2, bisa tamat," katanya.

5. Sudah dilaporkan ke pihak Balai Besar Sumberdaya Air

Tergerus Air Hujan, Tanggul Bendungan Sungai Deketkulon Longsor IDN Times/ Imron

Kejadian tanggul longsor, kata Mariyono, telah dilaporkan kepada Balai Besar Sumber Daya Air Kabupaten Lamongan. Usai dilaporkan, tanggul kali yang longsor diperbaiki dengan menguruk bagian yang longsor menggunakan bebatuan pedel yang dibungkus dengan karung plastik berwarna putih.

Agar pengurukan mengunakan batu pedel tidak jatuh ke sungai, pekerja membuat papan yang terbuat dari bambu yang dianyam.

"Saat ini dam air yang memiliki tiga pintu masih dibuka satu, tapi dibukanya hanya sekitar setengah meter saja, jadi masih aman," pungkasnya.

Baca Juga: Seorang Pria Asal Lamongan Tewas Tertabrak Kereta di Bojonegoro

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya