Saling Lempar Bubur, Cara Masyarakat Tuban Jauhkan Marabahaya

Mereka membeli bubur tersebut dengan pecahan genting

Tuban, IDN Times - Setelah sekian lama tidak dilakukan, tradisi lempar bubur atau Barian kembali digelar  masyarakat Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban. Konon, tradisi ini dipercaya masyarakat sekitar sebagai cara tolak bala. Ada tiga warna bubur yang disajikan di atas daun waru, yakni merah, putih dan biru. 

1. Sebelum dilemparkan bubur dibacakan doa

Saling Lempar Bubur, Cara Masyarakat Tuban Jauhkan MarabahayaIDN Times/ Imron

Usai dibacakan doa oleh salah satu tokoh agama, para warga yang sudah sejak lama menunggu kemudian berebut bubur. Bubur yang diperebutkan bukan untuk dimakan melainkan untuk dilempar ke sesama warga yang mengikuti ritual tersebut.

Sontak, warga yang mengikuti ritual itu tubuhnya berlumuran bubur. "Ini namanya tradisi Barian, mas. Tradisi ini biasanya dilakukan saat sedekah laut, dan tradisi ini kita lakukan kembali setelah sekian lama tidak diperingati," kata Ketua RT 1 Kelurahan Karangsari, Widodo, Selasa (20/8).

2. Warga harus menyerahkan mahar uang Rp5000

Saling Lempar Bubur, Cara Masyarakat Tuban Jauhkan MarabahayaIDN Times/ Imron

Untuk memperoleh bubur yang diperebutkan itu, setiap warga yang mengikuti ritual harus menyerahkan mahar uang sebesar Rp5000 sebagai ganti bubur yang mereka ambil.

Uniknya lagi, warga yang sudah menyerahkan uang Rp5000 tersebut kemudian mendapatkan kereweng. Kreweng sendiri merupakan pecahan genteng atap rumah sebagai pengganti uang. Wargapun membeli bubur tersebut mengunakan kreweng sebagai alat transaksi. 

Baca Juga: Ngefans Jokowi, Bapak dan Anak Asal Tuban Bersepeda Ontel ke Jakarta

3. Kereweng atau pecahan genteng sebagai pengganti uang

Saling Lempar Bubur, Cara Masyarakat Tuban Jauhkan MarabahayaIDN Times/ Imron

Saat ini, kegiatan sedekah laut hanya diperingati oleh sebagain warga di beberapa RT saja. Ke depan kegiatan ini akan melibatkan semua RT yang berada di Kelurahan Karangsari Tuban.

"Baru tiga tahun belakangan ini dilaksanakan, itupun hanya diikuti oleh beberapa RT saja, agar tradisi ini terus dipertahankan kedepannya setiap Bulan Agustus nanti semua RT perlu dilibatkan," jelasnya.

Baca Juga: Tagih Janji Perusahaan, Ratusan Pekerja Mengadu ke Pemkab Tuban

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya