Mobil Tertabrak Kereta, Bocah Dua Tahun di Lamongan Meninggal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times- Sebuah minibus Ertiga bernomor polisi S 1063 JS yang ditumpangi dua orang ringsek setelah ditabrak Kereta Api (KA) Maharani jurusan Surabaya-Jakarta di perlintasan tanpa palang pintu Desa Waru Kulon, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan Kamis pagi (2/7).
Akibat kecelakaan tersebut, satu penumpang minibus yang masih berusia dua tahun bernama Azam tewas di lokasi kejadian. Sementara sang pengemudi mobil, Galih (24) mengalami luka serius dan harus dirawat di rumah sakit.
1. Mati mesin saat lintasi rel kereta api
Kapolsek Pucuk, AKP Siswoyo mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi saat mobil minibus yang berjalan dari arah utara menuju ke selatan tiba-tiba mengalami mati mesin saat berada di tengah rel kereta api. Saat bersamaan, dari arah timur datang KA Maharani dengan Nomor Log CC 206 dan akhirnya kecelakaan pun tidak bisa dihindari.
2. Mobil terpental sejauh 15 meter
Kuatnya tabrakan itu, lanjut Siswoyo, membuat minibus berpenumpang dua orang terpental ke sisi kanan rel kereta api sejauh 15 meter dari lokasi tabrakan. Setelah terjadinya kecelakaan, warga kemudian berusaha menolong keduanya dan melaporkan kejadian ini ke polsek terdekat. "Terpental ke kanan rel, mas hingga sejauh kurang lebih 15 meter dari lokasi tabrakan," kata perwira polisi berpangkat tiga balok di pundaknya ini.
3. Korban dievakuasi untuk dibawa ke rumah sakit
Polisi yang menerima laporan kemudian mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi para korban untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Selain itu polisi juga memeriksa saksi-saksi di lapangan dan mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil ke polsek. "Kita sudah meminta keterangan saksi-saksi barang bukti juga sudah kita bawa dan kasus ini masih kita selidiki," terangnya.
Baca Juga: Korban Banjir Bandang Paciran Mengadu Ke Pemkab Lamongan
4. Kedua korban dalam perjalanan pulang
Usai dilakukan pemeriksaan, jasad bocah berusia dua tahun tersebut kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dikebumikan di Desa Waru Kulon. "Kedua korban ini merupakan warga setempat, keduanya ini rencananya mau pulang ke rumah karena baru saja dari Kota Lamongan. Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Pucuk harus lebih hati-hati saat berkendara selalu waspada dan taati peraturan," pungkasnya.
Baca Juga: Baru Kenal 15 Hari Lewat Facebook, Petani di Lamongan Cabuli Siswi SMP