Korban Banjir Bandang Paciran Mengadu Ke Pemkab Lamongan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times - Sejumlah perwakilan korban banjir bandang Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Lamongan, mendatangi kantor pemerintah kabupaten setempat, Senin (8/6).
Warga menuntut agar pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Asinan serta melakukan penguatan tanaman serapan air di hutan, Laren, Dadapan dan Sugihan. Warga mengaku, pembukaan lahan hutan yang dijadikan area pertanian tersebut dianggap menjadi pemicu banjir pada 26 Mei, lalu.
1. Banjir terparah selama 10 tahun terakhir
Suyoto, salah satu perwakilan warga Blimbing mengatakan bahwa banjir bandang yang terjadi akhir bulan Mei itu merupakan banjir terparah selama 10 tahun terakhir. "Setiap tahunnya ada banjir, tapi banjir pada 26 Mei lalu itu merupakan banjir terparah mas. Maka dari itu kami mengadukan nasib kami ini ke pemerintah. Karena banjir kemarin kerugian yang diderita masyarakat setempat sangat banyak," kata Suyoto.
2. Warga meminta bak tempat pembuangan sampah diperbanyak
Selain normalisasi Sungai Asinan dan penguatan tanaman serapan air di lahan Perhutani, warga juga meminta agar pemerintah merevitalisasi gorong-gorong di Kelurahan Blimbing, memfasilitasi petugas kebersihan atau pasukan kuning dan memperbanyak bak tempat pembuangan sampah.
"Kami berharap agar setelah usulan kami sampaikan, pemerintah cepat ditanggapi agar tak ada lagi banjir besar seperti itu lagi," jelasnya.
3. Pemerintah Lamongan bakal berkoordinasi dengan Perhutani
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan Anang Taufik mengaku akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak seperti Dinas Kehutanan dan Sumber Daya Air Provinsi Jatim. "Ini tidak bisa kita selesaikan sendiri, karena di sana juga ada perhutanan sungai yang menjadi wewenang sumber daya air," ungkapnya.
Baca Juga: Kasus Tinggi, Mobil Laboratorium Dikirim ke Lamongan dan Tulungagung
4. Masyarakat harus sadar terhadap sampah
Sementara terkait permintaan penambahan fasilitas pembuangan sampah yang disampaikan oleh warga, Anang mengaku akan berusaha menuruti keinginan tersebut. "Pasti kita akan penuhi, tapi mungkin agak lama, karena kita tahu saat ini pemerintah juga masih berupaya menangani wabah virus corona. Dan masalah sampah ini perlu adanya kesadaran masyarakat bersama. Bagaimana manfaat sampah itu dan yang lebih penting jangan membuangnya ke sungai," pungkasnya.
Baca Juga: Puluhan Bangunan di Tulungagung Rusak Terkena Banjir Rob