Kebakaran Rumah di Tuban, Satu Orang Tewas dan Dua Terluka
Dok. IDN Times/Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuban, IDN Times - Seorang wanita warga Desa Suci Harjo, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, tewas terbakar, pada Minggu (20/1). Wanita yang bernama Yuliatin (45), tewas saat rumahnya kebakaran.
Kapolsek Parengan, AKP Basir, mengatakan Yuliatin tewas terbakar karena terjebak di dalam rumah. Dia tidak bisa menyelamatkan diri, karena api cepat menjalar dan membakar benda-benda yang ada di dalam rumah.
Selain Yuliatin, dua anaknya, Vera (13) dan Lisa (12) mengalami luka bakar yang cukup parah.
"Ada dua anak yang mengalami luka bakar dan satu orang pemilik rumah tewas dalam kejadian tersebut," kata AKP Basir, pada Minggu (20/1).
Baca Juga: RSUD Dr Koesma Tuban Sudah Tangani 35 Pasien Demam Berdarah
1. Korban tewas karena tak bisa keluar rumah saat terbakar
Dok. IDN Times/IstimewaBasir menjelaskan, Yuliatin sempat hendak menyelamatkan diri saat rumahnya terbakar. Akan tetapi, api sudah begitu besar, sehingga Yuliatin terjebak di dalam rumah dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Warga sekitar rumahnya yang mengetahui peristiwa itu kemudian mencoba menolong kedua anak korban. "Kedua anak korban berhasil diselamatkan oleh warga, sedangkan ibunya masih terjebak dalam rumah yang saat itu tengah terbakar," kata Basir.
2. Ketiga korban sempat berteriak minta tolong
Dok. IDN Times/IstimewaMenurut keterangan saksi, Nyono, saat pertama kali melihat rumah Yuliatin terbakar, dia mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah. Dia bersama beberapa orang warga lalu memberanikan diri untuk menyelamatkan Yuliatin dan kedua anaknya.
Namun sayang, hanya kedua anak korban yang berhasil diselamatkan. "Kedua korban anak Yuliatin saat itu berada di ruang tamu, kemudian warga memberanikan diri menolongnya. Kedua korban selamat, tetapi mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya," jelasnya.
3. Yuliatin tertimpa reruntuhan atap rumah yang terbakar
Dok. IDN Times/IstimewaYuliatin, kata Basir, tewas di tempat kejadian. Dia tak bisa menyelamatkan diri karena tertimpa atap bangunan yang runtuh karena terbakar. Atap yang runtuh itu mengenai tubuhnya, sehingga membuatnya terjatuh ke lantai dan api langsung membakar tubuhnya.
"Untuk kedua anaknya sempat dilarang ke RSUD Ibnu Sina Bojonegoro," katanya.
4. Kebakaran terjadi karena pemilik rumah menyalakan api dekat dengan bensin
Dok. IDN Times/IstimewaMenurut Basir, kebakaran di rumah Yuliatin diduga karena pemilik rumah tengah memasak menggunakan kompor elpiji. Kompor itu berada di dekat bensin, sehingga api dari kompor langsung menyambar bensin.
Api kemudian cepat membesar dan membakar barang-barang yang ada di dalam rumah Yuliatin. Api juga membakar seluruh bahan kebutuhan pokok yang ada di dalam rumah.
"Jadi itu sebuah rumah, tapi juga dijadikan tempat usaha toko bahan kebutuhan pokok, kios itu juga jual bensin. Pada saat itu, korban tengah memasak, tanpa disadari ada di sampingnya bensin dan terjadilah kebakaran," jelasnya.
5. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta
Dok. IDN Times/IstimewaBasir menjelaskan pemadam kebakaran Bojonegoro mengerahkan satu unit mobil pemadam, lengkap dengan tiga personelnya. Mereka langsung memadamkan api, butuh waktu satu jam untuk berhasil memadamkan apinya.
"Satu unit mobil damkar dari Kabupaten Bojonegoro tiba ke lokasi dan memadamkan api, kemudian langsung kami lakukan olah TKP dan mengevakuasi korban yang meninggal dunia," pungkasnya.
Baca Juga: Polisi Grebek Pabrik Arak Jawa Beromset Ratusan Juta di Tuban
